SITUS BERITA TERBARU

[Berita ngakak] SBY difitnah

Tuesday, May 19, 2015
JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bereaksi keras terkait tudingan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang dikabarkan menyebut SBY tidak berupaya membubarkan Petral. SBY pun menyangkalnya dan menyebut dirinya sudah difitnah.

"Saya amat terkejut dengan pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said yang menyerang dan mendiskreditkan saya ketika menjadi Presiden dulu. Sudirman Said, melalui berita Republika Online, mengatakan bahwa pemberantasan mafia migas selalu berhenti di meja SBY," kata SBY seperti dikutip dari laman Facebook pribadinya, Senin (18/5/2015).

SBY kemudian mewanti-wanti kepada Sudirman Said untuk mengklarifikasi pernyataan yang dia anggap menyerang tersebut. Ia pun memastikan telah membentuk Satgas Pemberantasan Mafia Hukum untuk memberantas para mafia dalam kejahatan dan penyimpangan.

Tak hanya itu, SBY juga berkomentar tentang pembubaran Petral. Ia menegaskan, saat dirinya menjabat, tidak pernah ada pengajuan agar Petral dibubarkan.

"Tidak ada yang mengusulkan ke saya agar Petral dibubarkan. Saya ulangi, tidak ada. Kalau ada, pasti sudah saya tanggapi secara serius," tulis SBY.

SBY kemudian menyebut bahwa dirinya serius dalam memberantas mafia migas. "Pasti saya respons. Tidak mungkin berhenti di meja saya," tulis SBY.

Tak hanya itu, SBY juga memaparkan dirinya sudah berkoordinasi dengan mantan Wakil Presiden Boediono dan lima mantan menteri terkait untuk masalah tersebut. Ia pun menanyakan perihal pembubaran Petral.

"Semua menjawab tidak pernah ada, termasuk tidak pernah ada tiga surat yang katanya dilayangkan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan waktu itu," kata SBY.

Difitnah

Lebih jauh, SBY pun menyesalkan adanya pernyataan dari Sudirman Said yang dia anggap sudah menyerang itu. Ia pun menyebut dirinya sudah difitnah.

"Berita ini saya pandang sudah termasuk fitnah dan pencemaran nama baik. Saya masih menunggu klarifikasi dari pihak-pihak yang menyebarkan," kata SBY.

SBY mengakui, dirinya saat ini tidak memiliki kekuasaan seperti sedia kala. Ia pun mengaku sulit menghadapi penguasa saat ini.

"Mungkin tidak mudah menghadapi yang tengah berkuasa sekarang ini. Tetapi, kebenaran adalah 'power' yang masih saya miliki," kata SBY.

Tidak terima terus disalahkan

SBY juga mengeluh pemerintahannya kerap disalahkan oleh pemerintahan saat ini. Ia pun menyesalkan pernyataan-pernyataan yang keluar dari pemerintahan saat ini dengan menyalahkan era ketika ia memimpin.

"Tetapi, kenapa harus terus menyalahkan pemimpin dan pemerintahan sebelumnya. Popularitas bisa dibangun tanpa menjelekkan pihak lain," ucap SBY.

Dengan adanya tudingan yang dialamatkan kepada dirinya, SBY pun meminta agar dirinya didoakan kuat dalam menghadapinya.

"Tuduhan dan fitnah yang disampaikan Menteri ESDM dan pihak-pihak tertentu sulit saya terima. Rakyat Indonesia, doakan saya kuat menghadapi," tutup SBY.
sumber  (nasional.kompas.com)

Semakin kesini saya semakin nggak simpati denga SBY ini..
ini berita tahun 2012, Dahlan iskan nggak jadi bubarin petral...

Ditentang, Dahlan Urung Bubarkan Petral
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengisyaratkan tetap ingin melakukan perubahan Pertamina Energy Trading Ltd (PT Petral), meskipun belum menemukan cara yang tepat.

"Kemarin saya sempat menyatakan setuju Petral dibubarkan saja asalkan ditemukan cara yang tepat dan lebih baik," kata Dahlan, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (2/3).

Menurut Dahlan, pada prinsipnya rencana untuk melakukan perbaikan di tubuh Petral tetap ada karena tidak ingin perusahaan itu dijadikan tempat korupsi seperti yang disebut-sebut sejumlah kalangan.

Sebelumnya Dahlan melontarkan pemikirannya untuk membubarkan Petral, anak perusahaan PT Pertamina yang berbasis di Singapura. Dahlan bahkan menyatakan bahwa Dirut PT Pertamina Karen Agustiawan menyetujui usulan tersebut.

Namun pada perkembangannya terdapat penolakan dari sejumlah kalangan terkait rencana pembubaran perusahaan yang bertugas melakukan ekspor impor minyak mentah untuk Pertamina itu.

Karen Agustiawan seperti diberitakan sebelumnya menegaskan bahwa Petral tetap dipertahankan sebagai 'sole trading arm' atau satu-satunya anak perusahaan yang melaksanakan kegiatan trading Pertamina.

Menanggapi hal itu, Dahlan mengatakan itu merupakan hak Dirut Pertamina untuk berbicara. "Ya, itu haknya dia (Karen) ngomong gitu, tapi kita ingin Petral itu lebih baik lagi," tegas Dahlan.

Masalahnya ditambahkan Dahlan, hingga kini belum ditemukan cara untuk membenahi Petral. Mantan Dirut PT PLN ini sempat melontarkan ide agar Petral digabung saja dengan perusahaan BUMN yang bergerak pada usaha perdagangan, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).
sumber 

Link: http://adf.ly/1HOwLi
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive