Waketum PPP Emron Pangkapi Sebut Otak di Balik Kekacauan Partai
Jakarta, Indonews - Konflik internal yang menerpa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) semakin memanas. Pasca Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I di kantor DPP PPP kemarin (19/04), beberapa orang dituding sebagai otak pelaku kekacauan internal partai.
Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi yang saat ini didaulat sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP mengatakan bahwa salah satu orang yang bertanggungjawab dalam konflik partai berlambang Ka'bah tersebut adalah Djan Faridz. Ia menduga kuat bahwa Menteri Perumahan Rakyat itu mempunyai peranan yang signifikan dalam mempengaruhi Ketua Umum Suryadharma Ali.
Kecurigaan Emron ini didasari atas pengangkatan Djan Faridz menjadi Wakil Ketua Umum PPP dalam konflik internal yang terjadi beberapa hari kemarin di tubuh PPP. Padahal menurut Emron hal itu tidak berdasarkan konstitusi partai, sebab Djan Faridz merupakan anggota biasa PPP.
Pernyataan yang dikeluarkan Emron itu dilontarkan pasca Rapimnas selesai dilaksanakan dengan menghasilkan keputusan salah satunya adalah memberhentikan sementara Ketua Umum PPP Suryadharma Ali.
Dalam Rapimnas tersebut juga menghasilkan keputusan bahwa kehadiran dan orasi politik Ketum PPP Suryadharma Ali di dalam kampanye terbuka Partai Gerindra tanggal 23 Maret 2014 kemarin adalah langkah politik yang salah dan melanggar etika serta konstitusi partai. Sehingga, pernyataan dukungan Ketum PPP Suryadharma Ali kepada Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto yang dikeluarkan pada hari Jumat (18/04) bertentangan dengan konstitusi partai dan batal demi hukum.
Sementara itu, Suryadharma Ali bersama KH Noor Iskandar, Djan Faridz serta Lulung Dimyati saat ini dikabarkan masih menemani Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di Rembang untuk bersilaturahmi dengan KH Maemoen Zubair, salah satu tokoh berpengaruh dikalangan Nahdlatul Ulama (NU) seperti yang dikatakan Koordinator Prabowo Media Center Budi Purnomo Karjodiharjo di Jakarta (20/04).
Sumber : Disini Gan
KELAHI KELAHI KELAHIII WAKAKAKAKAKA
