SITUS BERITA TERBARU

Upacara Harkitnas, teroris Umar Patek kibarkan bendera Merah Putih

Wednesday, May 20, 2015
Merdeka.com - Terpidana kasus terorisme Umar Patek alias Hisyam bin Alizein menjadi pengibar bendera Merah Putih. Ini dilakukan Umar saat upacara Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.

"Motivasi saya untuk mengibarkan bendera Merah Putih karena saya seorang warga negara Indonesia dan ingin menunjukkan bagaimana saya mencintai negara saya sendiri, Indonesia," kata Umar Patek usai upacara, Rabu (20/5).

Saat pengibaran bendera itu, Umar tampak menjadi petugas terkecil di antara 9 petugas lainnya. Namun Umar tampak tegap saat berjalan menuju tiang bendera. Ia juga hikmat saat bendera Merah Putih naik ke atas diiringi lagu Indonesia Raya.

Umar mengaku pertama kali mengikuti upacara di Lapas Porong ini sejak tahun 2014 lalu memperingati HUT Kemerdekaan RI. "Saya datang ke lapangan dengan inisiatif sendiri. Murni kemauan saya sendiri," ujar Umar.

Sikap Umar ini bagian dari upaya Lapas dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam program Deradikalisasinya. Sebelumnya, Umar dan empat terpidana teroris kasus Ambon dan Poso juga menyatakan ikrar kesetiaan kepada NKRI juga di Lapas Porong.

"Saya mencintai Indonesia dengan taat aturan negara dan mengikuti semua kegiatan di Lapas Porong. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak di Lapas Porong yang telah membimbing saya setiap hari dan puncaknya hari ini saya mendapat kepercayaan untuk mengibarkan bendera Merah Putih di Harkitnas 2015," terang Umar.

Deputi I BNPT Mayjen Agus Surya Bakti menambahkan, bahwa program Deradikalisasi oleh BNPT adalah sebuah siklus yang tidak pernah berhenti. "Mereka harus kita bina secara bersama-sama untuk kembali kepada trek yang benar, cinta NKRI, nasionalisme tinggi, melaksanakan ajaran agama yang damai dan benar, serta menghormati orang lain," imbuh Agus.

Menurut Agus, BNPT tetap harus membina mereka dalam dimensi yang berbeda dengan bekerjasama dengan Bapas dan semua stake holder yang ada di wilayah di mana orang tersebut bebas.

"Kita harus tetap melakukan pembinaan wawasan kebangsaan, keagamaan yang benar, memberi bekal kemandirian dan kesejahteraan buat mereka dan keluarganya," pungkas Agus.
[did]


sumber  










Link: http://adf.ly/1HSyTw
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive