SITUS BERITA TERBARU

Ramos-Horta Menyerukan Timor-Leste untuk menyambut pengungsi Rohingya

Tuesday, May 19, 2015
Ramos-Horta Menyerukan Timor-Leste untuk menyambut pengungsi Rohingya
Para pengungsi Rohingya duduk di perahu yang hanyut di perairan Thailand lepas pantai pulau paling selatan Thailand, Koh Lipe. Kapal ini penuh dengan puluhan orang, termasuk banyak anak-anak muda. [Foto: Christophe Archambault /AFP / via the guardian.com]


Satutimor.com|WAINGAPU

Dalam pesan terkini yang dikirim kepada Presiden dan PM Timor Leste, Jose Ramos-Horta menyerukan kedua pemimpin negaranya menerima para pengungsi Rohingya dari Myanmar.

Dalam pesan yang dikirimkan dalam bahasa Portugis dan Inggris itu sang Penerima Nobel Perdamaian 1996 ini mengatakan:

"Inilah sebuah kesempatan bersejarah yang unik bagi Timor-Leste untuk menegaskan dirinya sebagai rakyat yang melekat kepada nilai-nilai solidaritas manusia, moralitas dan etika".

"Saya mengusulkan agar Timor-Leste menyambut sekitar 100 sampai 1.000 pengungsi Rohingya dari Myanmar, selama periode hingga 10 tahun, mereka akan menetap di daerah seperti Laklubar dan Soibada, sangat tenang dan relatif kurang penduduknya dan dengan iklim dingin".

Mantan Perdana Mentri dan Presiden Timor-Leste ini melanjutkan dengan mengusulkan bahwa UNHCR akan memobilisasi sumber daya keuangan untuk membangun pemukiman-pemukiman ini dengan perumahan yang layak, air dan sanitasi, fasilitas perawatan kesehatan, sekolah, dll.

"Para pengungsi itu yang bersedia untuk bekerja di pertanian dan peternakan atau dalam kegiatan mandiri lainnya akan didukung. Dan UNHCR dan dinas-dinas Timor yang relevan akan mengeluarkan tanda pengenal bagi para pengungsi yang akan memungkinkan mereka untuk bepergian dengan bebas di Timor-Leste".

"Saya sadar kompleksitas besar masalah pengungsi. Timor-Leste tidak bisa memecahkan masalah ini. Kita tidak bisa menyelamatkan semua orang. Tapi kita bisa menyelematkan sejumlah dari mereka. Kami mempunyai ribuan migran ilegal di Timor Leste dan mereka semua bekerja. Dan tidakkah kami menyambut beberapa ratus wanita dan anak-anak dari satu kelompok etnis dan agama tertentu, paling tidak diinginkan di dunia?"

Menyusul kudeta di Guinea-Bissau, sejak 31 Januari 2013, Jose Ramos Horta ditunjuk menjadi Utusan Khusus PBB di negara bekas jajahan Portugis tersebut. [S]

http://satutimor.com/ramos-horta-men...i-rohingya.php

gak banyak bacot

Link: http://adf.ly/1HQ5fZ
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive