Samosir (SIB)- Bursa bakal calon bupati Samosir untuk pemilihan kepala daerah 9 Desember 2015 diramaikan kehadiran Carlos Melgares Varon. Mantan pemain bola Real Betis era 89 (anggota La Liga Spanyol) yang kini sudah menjadi Warga Negara Indonesia itu menyatakan akan ikut menjadi bakal calon bupati Samosir periode 2015-2020.
Katanya, keikutsertaan suami Riana boru Malau ini untuk membawa Kabupaten Samosir ke arah yang lebih baik. "Samosir merupakan mutiara yang terpendam, dengan berbagai potensi sumber dayanya. "Pengalaman di berbagai bidang akan kita terapkan untuk memoles Kabupaten Samosir. Intinya masyarakat harus mendukung dan siap dengan suatu perubahan,"ujar Carlos kepada wartawan, Senin (11/5) di Saulina Resort Pangururan.
Perubahan yang dimaksud alumni Johan Cruff Institute Barcelona 2012-2013 itu yakni masyarakat Samosir jangan mau menerima uang untuk memilih calon pemimpin. "Pola-pola seperti ini merupakan suatu penindasan. Bila masih mau menerima uang, masyarakat tidak akan kritis melihat kondisi menyimpang yang dilakukan pemerintah," imbuhnya.
Kemudian, sebut pria kelahiran 1964 itu, jika dirinya didukung masyarakat, maka prioritas utama yang dilakukannya yaitu pembangunan karakter manusia di segala bidang, baik masyarakat petani, pedagang, pemborong dan birokrasinya.
"Bila masyarakat dan pemerintah kurang bersinergi, mustahil merencanakan program pembangunan. Namun bila sinergitas sudah mantap, maka tidak akan sulit memoles daerah ini," sebut Carlos yang juga mantan dosen Universitas Indonesia itu.
Ketika ditanya, apakah dirinya diusung partai politik atau dari jalur perseorangan/independen, Carlos menyampaikan telah melobby sejumlah partai, tanpa menyebut nama partai dimaksud.
Namun dia menambahkan kemungkinan jalur independen lebih menantang baginya, karena langsung mendapat dukungan masyarakat. "Tim sudah mengumpulkan KTP sebagai persyaratan ke KPUD," katanya.
Carlos Melgares Varon yang juga mantan pastor itu mengaku, tertarik mengikuti kontes Pilkada di Samosir, karena prihatin dengan perkembangan daerah ini sebagai tujuan wisata.
Menurutya sampai saat ini, pembangunan masih jalan di tempat. Tidak ada perubahan yang signifikan. "Padahal potensi wisata Samosir sangat besar. Dan itu telah diakui dunia," ujarnya. (F05/c)
http://hariansib.co/view/Headlines/5...l#.VVeYa_Czm1u
penduduk asli pada gak bisa dipercaya..mending dukung orang asing ...
Link: http://adf.ly/1HHxk3
Katanya, keikutsertaan suami Riana boru Malau ini untuk membawa Kabupaten Samosir ke arah yang lebih baik. "Samosir merupakan mutiara yang terpendam, dengan berbagai potensi sumber dayanya. "Pengalaman di berbagai bidang akan kita terapkan untuk memoles Kabupaten Samosir. Intinya masyarakat harus mendukung dan siap dengan suatu perubahan,"ujar Carlos kepada wartawan, Senin (11/5) di Saulina Resort Pangururan.
Perubahan yang dimaksud alumni Johan Cruff Institute Barcelona 2012-2013 itu yakni masyarakat Samosir jangan mau menerima uang untuk memilih calon pemimpin. "Pola-pola seperti ini merupakan suatu penindasan. Bila masih mau menerima uang, masyarakat tidak akan kritis melihat kondisi menyimpang yang dilakukan pemerintah," imbuhnya.
Kemudian, sebut pria kelahiran 1964 itu, jika dirinya didukung masyarakat, maka prioritas utama yang dilakukannya yaitu pembangunan karakter manusia di segala bidang, baik masyarakat petani, pedagang, pemborong dan birokrasinya.
"Bila masyarakat dan pemerintah kurang bersinergi, mustahil merencanakan program pembangunan. Namun bila sinergitas sudah mantap, maka tidak akan sulit memoles daerah ini," sebut Carlos yang juga mantan dosen Universitas Indonesia itu.
Ketika ditanya, apakah dirinya diusung partai politik atau dari jalur perseorangan/independen, Carlos menyampaikan telah melobby sejumlah partai, tanpa menyebut nama partai dimaksud.
Namun dia menambahkan kemungkinan jalur independen lebih menantang baginya, karena langsung mendapat dukungan masyarakat. "Tim sudah mengumpulkan KTP sebagai persyaratan ke KPUD," katanya.
Carlos Melgares Varon yang juga mantan pastor itu mengaku, tertarik mengikuti kontes Pilkada di Samosir, karena prihatin dengan perkembangan daerah ini sebagai tujuan wisata.
Menurutya sampai saat ini, pembangunan masih jalan di tempat. Tidak ada perubahan yang signifikan. "Padahal potensi wisata Samosir sangat besar. Dan itu telah diakui dunia," ujarnya. (F05/c)
http://hariansib.co/view/Headlines/5...l#.VVeYa_Czm1u
penduduk asli pada gak bisa dipercaya..mending dukung orang asing ...
Link: http://adf.ly/1HHxk3
