SITUS BERITA TERBARU

Seragam TK Karina yang Tak akan Pernah Dipakai Oleh Pemiliknya

Sunday, May 17, 2015
Sabtu, 16 Mei 2015 23:54 WIB

Seragam TK Karina yang Tak akan Pernah Dipakai Oleh Pemiliknya

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Seharusnya Karina Sifa Ayu Lestari (5) sudah duduk di bangku Taman Kanak-kanak pada Juli 2015.

Orangtuanya, Wirawan Pandu Nugroho (35) dan Etik Sandra Lestari (35) sudah mendaftarkan Karina ke TK Matahari Terbit yang tidak jauh dari rumahnya.

Kakak kandung Sandra, Andriana, menyatakan orangtua Karina sudah membayar uang pendaftaran bagi anak bungsunya. Pihak sekolah bahkan sudah menyerahkan seragam bagi Karina.

"Seragamnya sudah sesuai. Hanya tinggal pakai saat sekolah nanti," kata Ana, Sabtu (16/5/2015).

Harapan keluarga melihat Karina duduk di bangku TK kandas. Karina menjadi korban kecelakaan maut di Cukir, Diwek, Jombang pukul 10.15 WIB, Sabtu pagi (16/5/2015).

Pandu, Sandra, dan Satria Abdi Nugroho (7) juga meninggal dalam kecelakaan ini.

Ana tidak mengetahui secara pasti keberangkatan adik kandung dan keluarganya. Bahkan dia tidak melihat saat keluarga adiknya mengemas barang sebelum berangkat ke Kediri.

Pandu tidak pamit kepadanya sebelum berangkat ke Kediri. Saat itu Ana sedang tidur dan baru bangun sekitar pukul 07.30 WIB.

Dia memperkirakan Pandu berangkat sekitar pukul 06.00 WIB. Tapi Pandu sempat memberitahukan bila akan mengajak keluarganya ke Kediri. Makanya Ana tidak kaget saat bangun tidur dan tidak melihat keluarga Pandu.

Dia menganggap Pandu sudah berangkat ke Kediri.

Menurutnya, rencananya Pandu akan kembali ke Surabaya pada Minggu (17/5/2015) besok. Sebab, Pandu harus masuk kerja pada Senin (18/5/2015).

Pandu bekerja di perusahaan kaca di kawasan Kali Rungkut. Sedangkan anak dan istrinya ditinggal di Kediri. Pandu baru akan menjemput istri dan anaknya pada akhir pekan depan.

"Satria kan libur sekolah, dan Karina belum sekolah. Mumpung sekolah, mereka ingin menginap lama di Kediri," tambahnya.

Sumber 

Suami Istri dan Dua Anaknya Tewas Ditabrak Truk Pasir

Sabtu, 16 Mei 2015 14:14 WIB

Seragam TK Karina yang Tak akan Pernah Dipakai Oleh Pemiliknya

TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Pasangan suami-istri (pasutri) bersama dua anaknya yang masih balita, tewas seketika setelah ditabrak truk sarat muatan pasir, di Jalan Raya Desa Kayangan, Kecamatan Diwek, Jombang, Sabtu (16/5/2015).

Truk pasir oleng dan menabrak motor korban setelah roda depannya mendadak meletus.

Pengendara yang tewas bersama istri dan dua anaknya adalah Wirawan Pandu Nugroho (37), warga Petemon, Gang I Surabaya.

Jenazah keempat korban segera dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Jombang.

Kecelakaan bermula ketika Wirawan mengendarai motor L-6014-ZK membonceng istri dan dua anaknya yang masih balita melaju ke arah Kediri.

Sesampai di Desa Kayangan, melaju dari arah berlawanan sebuah truk pasir AG 8968 GF dikemudikan Suprapto (32), asal Desa Grogol, Diwek.

Menjelang berpapasan, mendadak roda kanan depan truk meletus. Laju truk oleng ke kanan, dan pengemudi gagal menguasai kendaraan.

Akibatnya tabrakan keras antara truk dengan motor Wirawan tak terhindarkan. Keempat penumpang motor tewas seketika dengan kondisi tubuh luka parah yang mengenaskan.

"Bahkan satu anaknya sempat terlempar ke selokan sebelah timur jalan," kata Yudi Purnomo, warga setempat.

Sedangkan truk baru terhenti setelah menabrak bengkel las yang kebetulan sedang tutup.

Kanit Laka Satlantas Jombang'>Polres Jombang Ipda Trisulo mengungkapkan, kecelakaan maut terjadi karena truk oleng dan menabrak korban serta anak-istrinya.

"Tentang penyebab olengnya truk apa karena ban meletus atau sebab lain masih kami selidiki. Sementara untuk menghindari amuk massa sopir truk langsung kami amankan di Polsek Diwek," kata Trisulo.

Sumber 

malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih..

Link: http://adf.ly/1HHowT
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive