SITUS BERITA TERBARU

Salat, Waria Pakai Sarung Atau Mukena?

Sunday, May 17, 2015
Salat, Waria Pakai Sarung Atau Mukena?


Salat, Waria Pakai Sarung Atau Mukena?

Yogyakarta: Pondok Pesantren Waria Al Fatah Yogyakarta menggelar diskusi terbuka untuk memperingati Isra Mikraj Nabi Muhammad, Sabtu sore, 16 Mei 2015. Diskusi itu mengkaji sah atau tidak salat seorang waria dengan pembicara agamawan, akademisi, dan peneliti.

Ketua Pondok Pesantren Al Fatah Sinta Ratri mengatakan ada 40 waria yang menjadi santri di Al-Fatah. Selama ini, waria bebas menjadi laki-laki atau perempuan saat salat. Delapan orang memilih memakai mukenah dan sisanya memakai sarung. "Terserah nyamannya pakai apa, karena dari nyaman itu ibadah bisa khusyuk," kata Sinta membuka diskusi.

Diskusi itu berlangsung sederhana di rumah Sinta. Para pembicara duduk di lantai beranda rumah, peserta duduk lesehan di halaman.

Di rumah inilah pesantren berkantor dan menjalankan aktivitasnya sejak 2014 lalu. Pesantren Waria Al-Fatah sebenarnya berdiri sejak 2008 di Notoyudan Yogyakarta. Namun setelah Maryani -ketua pesantren saat itu- meninggal Maret 2014 lalu, kegiatan pesantren pindah ke rumah Sinta di Kotagede.

Pengasuh Pesantren Nurul Ummahat Kotagede Kiai Abdul Muhaimin mengatakan tak banyak agamawan dan akademisi yang membedah tema ini karena materi ini memunculkan perdebatan panjang. Namun, Muhaimin mengatakan, sah atau tidaknya salat seorang waria tak cukup dinilai dari sisi syarat formal. Semisal perdebatan tentang jenis kelamin. "Kalau dari fiqih saja kayaknya tidak akan pernah ketemu," kata kiai yang juga menjadi pembina pesantren Al-Fatah itu.

Menurut Muhaimin, perlu tinjauan spiritualitas dalam memandang sah atau tidaknya salat waria. Isra mikraj, perjalanan spriritualitas Nabi, bisa menjadi contoh ibadah tak sekadar urusan fisik. Salat pada dasarnya adalah "mikraj" muslim berjumpa tuhan. Sehingga kualitas salat seseorang, selain bergantung pada spiritualitasnya, juga dari hasil setelah menjalankannya.

"Kalau sudah Allahu Akbar mestinya menebarkan damai," kata Muhaimin. "Bukan malah mengamuk lempar-lempar batu."

SUMBER....... 

Lebih baik, balik lagi kekodratnya, biar tidak dosa dikemudian harinya!!!!!

Link: http://adf.ly/1HJ64Y
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive