"Turunkan Jokowi-JK", demikian bunyi tuntutan dalam aksi mahasiswa yang berlangsung di ujung Jalan AP Pettarani, Makassar, Jumat (1/5/2015). Tuntutan ini tertulis juga pada spanduk panjang yang dibentangkan mahasiswa dalam aksinya, menyusul butir kedua tuntutannya, stop upah rendah.
Mahasiswa yang berunjuk rasa ini berasal dari beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar dan mahasiswa dari Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pendidikan Indonesia Makassar. Mereka tergabung dalam satu wadah, Aliansi Mahasiswa Perjuangan Rakyat (AMPERA).
Sulfahri, salah seorang pengunjuk rasa mengatakan, pemerintahan Jokowi-JK sangat berpihak ekonomi politik pasar bebas. Melalui Masyarakat Ekonomi Asean dan Forum Ekonomi Indonesia China makin membuka ruang bebas bagi investor asing masuk ke Indonesia termasuk semakin lebarnya perdagangan barang dan manusia.
"Skema pasar bebas yang dijalankan Jokowi-JK tidak lain adalah skenario kapitalisme untuk mengeksploitasi kekayaan SDA Indonesia termasuk manusianya. Sementara tenaga kerja Indonesia masih sulit bersaing dengan pekerja luar yang memiliki skill lebih. Sehingga pekerja kita dibayar dengan upah rendah," kata Sulfahri.
Sudah saatnya, kata mahasiswa UIN Makassar ini, Jokowi- JK turun dari jabatannya jika kebijakannya tidak mampu menunjukkan keberpihakan kepada rakyat. Butir lain tuntutan mahasiswa dalam aksi peringatan May Day nya ini, hapus sistem kerja kontrak, naikkan upah pekerja dan turunkan harga BBM.
Aksi mahasiswa yang berjumlah kurang lebih 20 orang dan mendapat pengawalan ketat kepolisian ini sempat menyandera mobil tanki. Penyanderaan ini dilakukan saat aksi di depan kantor DPRD Makassar. Sebelum bergeser ke ujung Jalan AP Pettarani lanjutkan aksinya, mahasiswa melepas mobil tanki tersebut.
SUMBER (news.okezone.com)
TURUNKAN JOKOWI-JK
Link: http://adf.ly/1G9TfC