SITUS BERITA TERBARU

Kemendag: Pakai Elpiji Ilegal dari Malaysia Tidak Aman

Friday, May 8, 2015



Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan penggunaan elpiji buatan Malaysia yang masuk secara ilegal melalui wilayah perbatasan tidak aman. Pemerintah menghimbau agar warga perbatasan tidak lagi menggunakan elpiji tersebut, karena tidak sesuai dengan Standardisasi Nasional Indonesia (SNI).

"Kalau saya lihat tabungnya sesuai standarnya Malaysia. Setelah dibelah (tabungnya) tidak sesuai dengan standar kita. Artinya kalau menurut standar kita tidak aman karena beda standarnya," ungkap Dirjen Standardisasi Perlindungan Konsumen (SPK) Kemendag Widodo saat ditemui di Kantor Kemendag, Jalan Ridwan Rais Jakarta, Selasa (5/5/2015).

Widodo mengakui, bila masyarakat di wilayah perbatasan kerap menggunakan epliji buatan Malaysia, karena harga yang ditawarkan jauh lebih murah. Kemudian dari sisi pasokan, tabung gas elpiji Malaysia jauh lebih banyak dibandingkan tabung gas yang disuplai PT Pertamina (Persero).

"Mungkin di sana jatuhnya harga lebih murah, karena jaraknya lebih dekat" tambahnya.

Tidak hanya elpiji, beberapa produk buatan Malaysia juga dianggap tidak aman untuk dikonsumsi. Padahal produk-produk tersebut sudah berlabel standar Malaysia atau Schrimp.

"Lalu ada tanda Schrimp seperti korek gas. Di Indonesia tidak sesuai dengan standar kita. setelah kita uji tidak sesuai dengan standar kita," kata Widodo.

Sementara itu Erizal Mahatama, Kasubbid Pemberdayaan Konsumen dan Pengawasan Barang Beredar dan Jasa di Pusat Kebijakan Dagri Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan (BP2KP) Kemendag menyebutkan, elpiji asal Malaysia adalah satu contoh barang yang kerap masuk ke wilayah perbatasan Indonesia. Padahal elpiji adalah salah satu komponen produk yang mendapatkan subsidi langsung dari pemerintah Malaysia beserta produk lainnya.

"Ada barang yang tidak diperkenankan keluar dari Malaysia, tetapi ditemukan hingga jauh di luar perbatasan Indonesia. Barang ini karena mendapatkan subsidi dari pemerintah Malaysia untuk masyarakat perbatasan seperti gula, gandum, gas elpiji, minyak goreng, dan beras," sebutnya.


(wij/rrd)






sumber   (finance.detik.com)


Asal ngomong ni orang, emang SNI itu udah yg terbaik? Kriteria SNI itu apa? Tabung karatan itu SNI juga kah? Itu elpiji pertamina yg 3 dan 12kg kalau di htg benar isinya apa bnr2 3 dan 12kg? Belum lagi bicara soal harga dan ketersediaan barang di perbatasan sana....

Link: http://adf.ly/1Gd6XA
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive