SITUS BERITA TERBARU

Gara-Gara Komentar di Facebook, Ketua DPRD Batam Diamuk Warga Tempatan

Wednesday, May 13, 2015
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM- Gara-gara statusnya di Facebook, Ketua DPRD Batam Nuryanto didemo ratusan warga yang mengatasnamakan warga tempatan, Rabu (13/5/2015).
Warga datang dengan mengenakan ikat kepala bertuliskan "tuan rumah".
Mereka mengamuk dan meminta pertanggungjawaban Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto, atas status yang pernah dibuatnya di dinding facebooknya.
Warga yang merasa tersinggung meminta ‎Nuryanto untuk meminta maaf secara adat kepada masyarakat tempatan.
Suasana demo yang cukup panas itu membuat kepolisian bersiaga.
"Kalau ngomong jangan sembarangan. Kenapa pula dengan tuan rumah," ujar para warga berteriak.
Mereka pun meminta agar‎ nuryanto segera meminta maaf secara adat di Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM).
Sambil berjalan kaki, warga menyambangi gedung LAM untuk menunggu kehadiran ketua DPRD Kota Batam itu.

TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM- ‎Sebelum menggelar unjuk rasa hari ini, Rabu (13/5/2015), sejumlah massa yang mengatasnamakan warga tempatan juga sudah mendatangi Gedung DPRD Kota Batam.
Mereka yang mengamuk berteriak-teriak memanggil nama cak Nur alias Nuryanto, Ketua DPRD Batam.
"Mana Cak Nur..mana Cak Nur. Mau dimakan dia itu," ujar salah seorang berkaos merah geram.
Mereka pun langsung mendatangi kantor Cak Nur untuk meminta klarifikasi.
Usut punya usut, kemarahan tersebut dikarenakan statement oleh cak Nur yang dianggap menghina masyarakat tempatan.
Dalam status akun facebooknya "Cah Kudus", Nuryanto menyebutkan‎ kata-kata yang menyinggung warga tempatan.
Massa yang datang mengatasnamakan perwakilan dari beberapa organisasi kemasyarakatan, diantaranya Persatuan Pemuda Karimun, Gerak Keris, Serumpun Melayu, Pemuda Pancasila.
Said Abdullah Dahlawi, perwakilan kelompok tempatan, mengatakan bahwa Nuryanto menuliskan kata-kata "bangga jadi tuan rumah asyik duduk dan menggonggongi orang‎".
"Menggonggongi itu hanya untuk binatang. Terus kata-kata itu merujuk pada tuan rumah. Maksudnya apa? Kami inikan tuan rumah. Kalau dia mau berargumentasi atau berdialog dengan kami tidak seperti itu. Ada cara yang lebih santun," tutur Said.
Menurut Said, tindakan Nuryanto yang juga wakil rakyat sangat tidak pantas dan di luar kesopan santunan.
"Dia orang datang ke sini, mencari nafkah di sini. Ketika dia merasa tersinggung, terus dia bisa mengucapkan kalimat seperti itu?. Pantas tidak?. Apalagi lewat media sosial yang bisa dibaca semua orang," kata Said.
‎D‎i tengah-tengah pertemuan yang agak memanas tersebut, warga yang datang pun meminta agar Nuryanto menyatakan permohonan maaf. Nuryanto yang menemui para warga pun mengakui kekhilafannya dan bersedia meminta maaf.
Terhadap aksi tersebut, Said tak dapat memutuskan apakah pihaknya akan melaporkan Nury
"Kalau kami memaafkan saja, tadi dia sudah mengaku khilaf dan minta maaf. Tapi saya ‎nggak tahu kalau kelompok yang lain apakah akan membawa ini ke ranah hukum," kata Said.
‎Sementara itu, Nuryanto yang ditemui di kantornya menyatakan bahwa ucapan yang ditulisnya melalui medsos tersebut bukan bermaksud menyinggung warga tempatan sama sekali.
Nuryanto menjelaskan bahwa update terus ditulisnya karena ikut kesal dengan status pihak lain yang sebelumnya membuat status serupa dan seolah-olah menunjuk padanya.
"Saya baru tahu ada yang tidak senang dengan status yang saya sampaikan. Tapi saya sudah minta maaf. Saya tidak bermaksud begitu. Cuma kalau berbicara, sama-samalah kita jangan menjatuhkan orang lain. Sama-sama kita perbaiki diri," ucap Nuryanto.
Nuryanto berkali-kali menegaskan bahwa ucapannya di Facebook tersebut tidak bermaksud menyinggung warga tempatan sama sekali.
"‎Saya nggak bermaksud menyinggung tempatan sama sekali. Tapi kenyataannya ada yang tersinggung, yah saya minta maaf. Secara pribadi saya meminta maaf, ini masalah pribadi dan tidak ada kaitan dengan kedinasan saya," tutur Nuryanto.
‎Baru semalam membuat status tersebut, Nuryanto menilai wajar warga yang marah mendatanginya ke kantor DPRD Kota Batam. Meski begitu, ia tetap menegaskan bahwa persoalan tersebut adalah personal.anto ke kepolisian.

"Kalau kami memaafkan saja, tadi dia sudah mengaku khilaf dan minta maaf. Tapi saya ‎nggak tahu kalau kelompok yang lain apakah akan membawa ini ke ranah hukum," kata Said.
‎Sementara itu, Nuryanto yang ditemui di kantornya menyatakan bahwa ucapan yang ditulisnya melalui medsos tersebut bukan bermaksud menyinggung warga tempatan sama sekali.
Nuryanto menjelaskan bahwa update terus ditulisnya karena ikut kesal dengan status pihak lain yang sebelumnya membuat status serupa dan seolah-olah menunjuk padanya.
"Saya baru tahu ada yang tidak senang dengan status yang saya sampaikan. Tapi saya sudah minta maaf. Saya tidak bermaksud begitu. Cuma kalau berbicara, sama-samalah kita jangan menjatuhkan orang lain. Sama-sama kita perbaiki diri," ucap Nuryanto.
Nuryanto berkali-kali menegaskan bahwa ucapannya di Facebook tersebut tidak bermaksud menyinggung warga tempatan sama sekali.
"‎Saya nggak bermaksud menyinggung tempatan sama sekali. Tapi kenyataannya ada yang tersinggung, yah saya minta maaf. Secara pribadi saya meminta maaf, ini masalah pribadi dan tidak ada kaitan dengan kedinasan saya," tutur Nuryanto.
‎Baru semalam membuat status tersebut, Nuryanto menilai wajar warga yang marah mendatanginya ke kantor DPRD Kota Batam. Meski begitu, ia tetap menegaskan bahwa persoalan tersebut adalah personal.
"‎Wajar mereka marah dan datang ke sini. Tapi ini di luar konteks kedinasan. Saya nggak mau ada polemik di tengah-tengah masyarakat nantinya.‎ Saya wakil mereka, jangan sampai saya pribadi menimbulkan persoalan," kata Nuryanto.

TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM‎- Ketua DPRD Batam, Nuryanto atau Cak Nur, akhirnya sambangi gedung Lembaga Adat Melayu (LAM), Rabu (13/5) siang.
Mengendarai kendaraan pribadinya, sesampai di gedung tersebut, ia dikawal ketat menuju ruangan ketua LAM, Nyat Kadir.
Nuryanto pun saat itu langsung menemui para ketua adat Melayu dan pimpinan 20 paguyuban Melayu.
Tidak tahu apa yang dibincangkan oleh para ketua adat dengan Nuryanto di dalam pertemuan tertutup di gedung LAM tersebut, namun setelah pertemuan yang berlangsung kurang lebih satu jam, suasana cair terasa di tengah-tengah warga Melayu.
"Prinsipnya kita sudah saling memaafkan. Nuryanto sudah minta maaf, kalau ‎ternyata pernyataan dia menyentuh hati masyarakat tempatan. Jadi ke depan tidak akan ada lagi yang mengganjal," ujar Ketua Dewan Kehormatan LAM, Machmur Ismail usai pertemuan.
Setelah meminta maaf, kedua belah pihak pun menggelar doa bersama.
Bahkan para ketua adat ikut meminta maaf atas kondisi tidak nyaman dengan kemarahan warga tersebut.
"Datok Nyat Kadir sambut baik. Kami tentu mewakili seluruh elemen masyarakat Melayu juga ikut meminta maaf dengan situasi ini. Jadi ke depan, ada kebersamaan lagi diantara kita," tutur Machmur Ismail.
Sementara itu, Nuryanto juga mengungkapkan kelegaannya karena persoalan tersebut sudah selesai.
Menurut Nuryanto, kedatangannya meminta maaf agar tidak terjadi kesalahpahaman lebih panjang yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan keamanan masyarakat Batam.
"Hari ini kita sudah jumpa ketua dan pengurus lam untuk klarifikasi terkait perkembangan komentar saya yang dipersepsikan seolah-olah saya menghina atau merendahkan melayu. Saya sudah minta maaf soal komentar yang menimbulkan ketidaknyamanan di Batam," ucap Nuryanto.

Sumber :
http://batam.tribunnews.com/2015/05/13/setelah-didemo-warga-ketua-dprd-batam-akhirnya-minta-maaf-secara-adat

Masalah kecil dibesar2kan
Ya ya ya

Link: http://adf.ly/1H2usO
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive