SITUS BERITA TERBARU

Video Penganiayaan Brutal Petani Oleh Aparat Tersebar, Ini Jawaban Polisi

Wednesday, May 13, 2015
Video Penganiayaan Brutal Petani Oleh Aparat Tersebar, Ini Jawaban Polisi
Nemukabar.com – Tersebar sebuah video amatir yang menampilkan kebrutalan aparat kepolisian tersebar di dunia maya. Di akun Facebook yang mengatasnamakan Abraham Samad, tampak sebuah video aksi chaos anggota polisi dengan para petani di lahan Hak Guna Usaha (HGU) milik PT Sindoka, Desa Teromu, Kecamatan Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan.

Dalam video tersebut, pemilik akun yang mengatasnamakan Ketua KPK non-aktif tersebut membuat judul "MEREKA ITU MANUSIA BUKAN BINATANG". Dalam status wall di sosial medianya tersebut, pemilik akun juga menyebutkan bahwa Polisi Biadab aniaya Petani  (nemukabar.com).

Video berdurasi 21 menit 56 detik tersebut terdengat teriakan salah seorang aparat. Bahkan ia sampai menantang duel dengan para petani yang ingin melawan dirinya dan sesumbar bagi yang melawan akan mati di tempat tersebut.

"Siapa yang mau perang lawan saya. Maju! Kalau tidak mati di sini. Maju..!!" teriak salah satu anggota kepolisian.

Puluhan aparat kepolisian pun menyisir seluruh lahan untuk mengumpulkan para petani. Mereka menyita seluruh alat baik cangkul maupun senjata tajam. Para petani tersebut pun dikumpulkan dalam sebuah tempat dan dipaksa membuka seluruh baju mereka.

Namun ada sebuah insiden yang menampilkan aksi penganiayaan yang dilakukan oleh salah satu aparat terhadap seorang petani. Bahkan dalam video dokumenter tersebut, seorang petani sampai teriak-teriak kesakitan lantaran pelipisnya terluka. Darah pun mengucur dengan deras hingga meleleh di sebagian tubuhnya.

Sementara itu, Kadiv Humas Mabes Polri, Brigpol Anto Charliyan telah mengklarifikasi aksi brutal salah satu perwiranya. Menurutnya, kejadian yang berlangsung pada tahun 2014 silam tersebut dipicu adanya aksi pembakaran terhadap pos keamanan oleh para petani. Terkait aksi penganiayaan, Brigpol Anton pun mengelak.

"Tidak demikian, tidak ada penganiayaan. Karena mereka kan membakar (pos keamanan). Bukan Polisi saja kok, tapi ada TNI dan (Satpol) PP. Jadi jangan sepotong-potong lihat (video) kejadiannya," kata Anton, Selasa (12/5/2015).

Sekali lagi, Brigpol Anton pun menegaskan jika tidak ada penganiayaan dalam peristiwa antara aparat keamanan dengan para petani di Lumu Timur tersebut. Terkait suara tembakan tersebut, ia menyampaikan bahwa tembakan tersebut sebagai bentuk peringatan lantaran ada warga yang mencoba melawan.

"Polisi tidak melakukan penganiayaan. Para petani ada yang mencoba melawan, makanya ada tembakan peringatan. Borgol juga merupakan prosedur terap dan bawa senjata. Tidak ada yang luka-luka kok, tidak ada juga yang diinjak-injak," imbuhnya.

Sumber : http://nemukabar.com/2015/05/video-p...an-polisi.html

Link: http://adf.ly/1H48o4
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive