SITUS BERITA TERBARU

Dua Warga Sukabumi Diduga Anggota ISIS, Dikabarkan Tewas di Suriah

Friday, May 8, 2015
Metrotvnews.com, Sukabumi: Dua orang warga Sukabumi, Jawa Barat, yang diduga bergabung dengan gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), dikabarkan meninggal dunia di Suriah. Namun, kebenaran informasi tersebut masih belum jelas lantaran belum ada bukti fisik keberadaan jasad kedua orang tersebut.

"Informasi yang kami peroleh memang demikian bahwa dua orang berinisial DR dan AP yang diduga berangkat itu meninggal dunia di Suriah. Tapi kami belum dapat bukti fisik dan otentik, seperti jasad mereka," kata Kapolres
Sukabumi Kota, AKB Diki Budiman, usai menghadiri acara diskusi publik Sinergitas Penanggulangan Radikalisme dan Terorisme di Kota Sukabumi, Kamis (7/5/2015).

Kedua orang itu merupakan warga Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi. Kabar meninggal keduanya diperoleh polisi dari keluarga mereka.

"Pihak keluarga mereka juga tidak tahu menahu dengan permasalahan tersebut. Mereka dapat kabar dari orang di sana (Suriah). Belum bisa dipastikan penyebab meninggal dunianya mereka," jelas Diki.

Ancaman radikalisme dan terorisme di Sukabumi, kata dia, bukan lagi sebagai wacana, tapi sudah berada di depan mata. Bahkan belum lama ini, kepolisian sempat menggagalkan rencana keberangkatan belasan pemuda ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

"Selain dua orang yang sudah berangkat, ada belasan pemuda yang hampir saja berangkat. Tapi kita cepat mengidentifikasi sehingga mereka urung pergi," tegas Diki.

Oleh karena itu, polisi membutuhkan kerja sama dari semua pihak, termasuk masyarakat. Setiap lini harus bisa bersinergi dan mendeteksi dini untuk menanggulangi paham-paham radikalisme dan terorisme. Pasalnya, paham tersebut tak hanya 'meracuni' sebatas persoalan ideologi saja, tapi sudah berbicara urusan perut.

"Dari hasil identifikasi kami, bahwa orang-orang yang terlibat dalam paham radikalisme itu ternyata dipicu masalah ekonomi sebagai faktor utama. Mereka merasa tak diperhatikan pemerintah, cari kerja susah, hidup di
kampung halaman juga sulit, sehingga mereka mencari jalan lain. Kebetulannya, mereka dipertemukan dengan paham-paham yang menawarkan gaji tinggi, diberikan istri, dan kalaupun meninggal dunia mereka mati sahid.
Iming-iming ini jadi daya tarik tersendiri bagi warga yang memang kesulitan dalam faktor ekonomi," kata Diki.


(BOB )

sumber   (m.metrotvnews.com)

Mereka yg milih kok udah tau resikonya nyawa masih nekat kesana.

Link: http://adf.ly/1GdPv2
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive