(eveline.co.id)
Intitusi DPR sebagai salah satu lembaga tinggi negara kembali tercoreng. Penyebabnya karena dua orang anggota DPR, masing-masing Mulyadi dari Fraksi Partai Demokrat dan Mustofa Assegaf dari Fraksi – PPP terlibat adu jotos. Mulyadi seperti dilansir oleh pemberitaan beberapa media online menyebutkan bahwa dirinya adalah korban pemukulan tanpa pernah tahu apa sumber masalahnya. Seperti diketahui, sebelum pemukulan, keduanya terlibat dalam perdebatan di ruang rapat komisi VII dengan Menteri ESDM, Sudirman Said.
Perseteruan rapat yang berujung adu jotos atau pemukulan kedua anggota DPR tersebut memicu ramainya pembicaraan di media sosial, khususnya twitter. Pembicaraan tentang perseteruan keduanya memicu 12.465 pembicaraan sejak kemarin (8/4/2015) hingga saat berita ini diturunkan (Kamis, 9/4/2015).
(eveline.co.id)
Intitusi DPR sebagai salah satu lembaga tinggi negara kembali tercoreng. Penyebabnya karena dua orang anggota DPR, masing-masing Mulyadi dari Fraksi Partai Demokrat dan Mustofa Assegaf dari Fraksi – PPP terlibat adu jotos. Mulyadi seperti dilansir oleh pemberitaan beberapa media online menyebutkan bahwa dirinya adalah korban pemukulan tanpa pernah tahu apa sumber masalahnya. Seperti diketahui, sebelum pemukulan, keduanya terlibat dalam perdebatan di ruang rapat komisi VII dengan Menteri ESDM, Sudirman Said.
Perseteruan rapat yang berujung adu jotos atau pemukulan kedua anggota DPR tersebut memicu ramainya pembicaraan di media sosial, khususnya twitter. Pembicaraan tentang perseteruan keduanya memicu 12.465 pembicaraan sejak kemarin (8/4/2015) hingga saat berita ini diturunkan (Kamis, 9/4/2015).
(eveline.co.id) Pembicaraan tentang adu jotos kedua anggota DPR tersebut didominasi oleh topik seputar jati diri kedua pelaku. Sebagai korban pemukulan, Mulyadi mendapatkan porsi pembicaraan terbanyak. Jumlah perbincangan tentang Mulyadi mencapai 4.393 pembicaraan. Sementara, sebagai pihak yang dianggap melakukan pemukulan, Mustofa Assegaf mendapatkan porsi pembicaraan sebesar 3.908 perbincangan.
Fraksi PPP sebagai asal partai Mustofa bernaung tidak tinggal. Segera paska kejadian adu jotos tersebut, Asrul Sani dari PPP menyatakan meminta maaf dan mempersilahkan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) untuk memproses kejadian tersebut. Permintaan maaf dari Fraksi PPP memicu apresiasi pembicaraan di media sosial sebesar 1.820 perbincangan.
Masyarakat pengguna twitter juga merespon kejadian tersebut dengan cukup keras. Catatan redaksi eveline.co.id, terdapat 1.109 perbincangan menyatakan kejadian adu jotos tersebut sebagai tindakan memalukan. Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 242 pembicaraan, Anggota DPR yang main hakim sendiri seharusnya dipecat dari keanggotaannya sebagai anggota Dewan.
sumber: http://eveline.co.id/politik/adu-jot...tan-memalukan/
Dikutip dari: http://adf.ly/1EK6hq
