Agrofarm.co.id - Industri sawit masih menjadi komoditi unggulan nasional. Maka itu, apabila ada kementerian yang tak mendukung perkembangan industri ini akan ditutup.
Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kelapa sawit merupakan industri strategis dan pemerintah mendukung untuk terus dikembangkan.
"Apabila ada kementerian tidak berpihak kepda sawit, maka kita bolduser saja," ujar Luhut pada acara Pengukuhan Pengurus Pusat GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) periode 2015-2018 di Hotel Borobudur Jakarta.
Dia mengatakan, ketika harga minyak sawit mentah (CPO) tinggi, namun lupa melaksanakan program hilirisasi. "Untuk itu, pemerintah akan mendorong program hilirisasi sawit seperti produk pertambangan," tandasnya, Selasa (28/4/2015).
Luhut menyebutkan, produksi CPO Indonesia sekarang mencapai 27 juta ton. Konsumsi minyak sawit terus meningkat. "Peran minyak sawit makin besar dan membawa dampak besar ke perekonomian nasional," ujar Luhut.
Menurutnya, kontribusi minyak sawit terhadap penerimaan negara mencapai USD 20 juta per tahun. ini bisa ditingkatkan dan kontribusi terhadap penerimaan negara juga naik dari perkembangan sawit.
Luhut meminta, perusahan sawit besar bisa membantu masyarakat. Program pemerataan itu penting. Salah satu caranya dengan melaksanakan plasma di wilayah perbatasan 1 juta hektar (ha).
"Program plasma bisa diimplemntasikan dengan baik di lapangan karena mampu membuka lapangan kerja baru. Selain itu, bisa menjaga kemanan di wilayah perbatasan," ungkapnya.
Dia menambahkan, perusahaan sawit bisa membantu petani mandiri agar produktivitas sawit rakyat meningkat. Produktivitas sawit rakyat bisa naik 1,5 ton per ha menjadi 4 sampai 5 ton per ha.
Luhut menegaskan, kampaye negatif sawit terutama menyangkut konservasi orang utan. "Maka lebih baiik mengurusi manusia terlebih dahulu. Namun kita konsen terhadap lingkungan hidup," tukasnya. Beledug Bantolo
sumber
======
mantab betul !
Link: http://adf.ly/1G5lBj
