TRIBUNNEWSBATAM.COM, TANJUNGPINANG- Rikson Mandela Simanjuntak (25), warga RT 04/RW 10 jalan Bhayangkara Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), babak belur dipukuli oknum aparat TNI AL, Rabu (8/4/2015) sekitar pukul 19.30 WIB.
Aksi pemukulan itu dilakukan setelah keduanya terlibat kecelakaan lalu lintas di jalan Ir Sutami malam itu.
Ditemui Tribun Batam, Rikson tampak meringis kesakitan. Namun, rasa sakit itu tidak menyurutkan keberanian Riskon untuk menceritakan apa yang dialaminya di jalan Ir Sutami itu.
"Awalnya saya mengendarai sepeda motor menuju lapangan Pamedan. Tiba-tiba ada orang menabrak sepeda motor saya dari belakang sehingga saya terjatuh. Tanpa menunggu lama, pria yang tabrak saya langsung memukuli saya hingga babak belur," ungkap Rikson sambil mengusap wajahnya yang berdarah akibat pemukulan, dengan sehelai baju kaos berwarna coklat.
Rikson tidak mengetahui secara pasti berapa banyak orang yang memukulinya saat itu. Yang selalu terkenang adalah dirinya ditelanjangi setelah dipukul. Perlakuan tidak senonoh ini sungguh disesalkan oleh Riskon dan keluarga.
"Saya sangat menyesalkan tindakan oknum aparat itu. Seharusnya dia mengamankan NKRI. Tapi dia malah memukuli masyarakat secara membabi buta. Saya sangat berharap agar Komandan Pangkalan Utama Militer Angkatan Laut (Danlantamal) IV Tanjungpinang untuk menindak tegas anggotanya. Kami sendiri belum mengetahui nama oknum TNI AL tersebut," ungkap Nelson Sumanjuntak, ayah kandung Rikson.
Tidak puas anaknya diperlakukan seperti itu, Nelson lalu melaporkan oknum TNI AL tersebut ke Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal). Nelson mengakui bahwa dirinya diterima secara baik oleh petugas jaga di Kantor Pomal. Petugas jaga itu pun meyakinkan Nelson bahwa laporannya itu akan ditindaklanjuti.
"Saya sudah melaporkan kasus ini. Petugas jaga di Kantor Pomal memang merima saya dengan baik. Tapi mereka tidak memberitahu kepada saya siapa nama oknum yang pukul anak saya. Mereka hanya berjanji akan meneruskan laporan saya kepada pemimpin mereka. Saya hanya berharap agar oknum yang memukul anak saya ditindak tegas oleh pemimpinnya," harap ayah Rikson tersebut.
Nelson sempat menyebutkan bahwa Rickson sedikit mengalami ganguan jiwa.
Aksi pemukulan itu dilakukan setelah keduanya terlibat kecelakaan lalu lintas di jalan Ir Sutami malam itu.
Ditemui Tribun Batam, Rikson tampak meringis kesakitan. Namun, rasa sakit itu tidak menyurutkan keberanian Riskon untuk menceritakan apa yang dialaminya di jalan Ir Sutami itu.
"Awalnya saya mengendarai sepeda motor menuju lapangan Pamedan. Tiba-tiba ada orang menabrak sepeda motor saya dari belakang sehingga saya terjatuh. Tanpa menunggu lama, pria yang tabrak saya langsung memukuli saya hingga babak belur," ungkap Rikson sambil mengusap wajahnya yang berdarah akibat pemukulan, dengan sehelai baju kaos berwarna coklat.
Rikson tidak mengetahui secara pasti berapa banyak orang yang memukulinya saat itu. Yang selalu terkenang adalah dirinya ditelanjangi setelah dipukul. Perlakuan tidak senonoh ini sungguh disesalkan oleh Riskon dan keluarga.
"Saya sangat menyesalkan tindakan oknum aparat itu. Seharusnya dia mengamankan NKRI. Tapi dia malah memukuli masyarakat secara membabi buta. Saya sangat berharap agar Komandan Pangkalan Utama Militer Angkatan Laut (Danlantamal) IV Tanjungpinang untuk menindak tegas anggotanya. Kami sendiri belum mengetahui nama oknum TNI AL tersebut," ungkap Nelson Sumanjuntak, ayah kandung Rikson.
Tidak puas anaknya diperlakukan seperti itu, Nelson lalu melaporkan oknum TNI AL tersebut ke Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal). Nelson mengakui bahwa dirinya diterima secara baik oleh petugas jaga di Kantor Pomal. Petugas jaga itu pun meyakinkan Nelson bahwa laporannya itu akan ditindaklanjuti.
"Saya sudah melaporkan kasus ini. Petugas jaga di Kantor Pomal memang merima saya dengan baik. Tapi mereka tidak memberitahu kepada saya siapa nama oknum yang pukul anak saya. Mereka hanya berjanji akan meneruskan laporan saya kepada pemimpin mereka. Saya hanya berharap agar oknum yang memukul anak saya ditindak tegas oleh pemimpinnya," harap ayah Rikson tersebut.
Nelson sempat menyebutkan bahwa Rickson sedikit mengalami ganguan jiwa.
"Silahkan periksa anak saya. Tanyakanlah di sekolahnya. Dia bukan anak yang tukang berkelahi. Dia bukan gila, tapi setengah gila. Dia sedang dirawat oleh dokter Syaiful, dokter di RS AL juga kok. Dia kelihatan seperti ini ketika mengikuti tes pada salah satu universitas di Jakarta. Mulai dari situ pikirannya sedikit terganggu," terang Nelson lagi.
sumber: http://batam.tribunnews.com/2015/04/10/rickson-mengaku-ditabrak-dipukuli-dan-ditelanjangi-oknum-aparat
TRIBUNNEWSBATAM.COM, TANJUNGPINANG- Terkait tindakan oknum aparat TNI AL yang menabra dan memukul Rikson Mandela Simanjuntak (25), warga RT 04/RW 10 jalan Bhayangkara Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (8/4/2015) sekitar pukul 19.30 WIB, dijawab oleh Danlantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama Sulistyanto.
Kepada Tribun Batam, Kamis (9/4/2015), Sulistyanto membenarkan bahwa ada oknum anggota TNI AL yang telah memukul seorang warga sipil.
"Semuanya berawal dari kecelakaan. Setelah itu, anggota saya lalu menanyakan identitas warga ini. Dia lalu mengaku anggota polisi. Anggota saya kemudian meminta kartu identitasnya. Dia pun menyerahkan dompetnya. Setelah itu, dia langsung berteriak kalau dirinya dicopet. Nah, karena tidak terima diperlakukan seperti itu, anggota saya lalu memukul dia. Tapi pemukulan tersebut tidak berlebihan," jelas Sulistyanto ketika dimintai tanggapan.
Danlantamal IV Tanjungpinang itu kemudian mengoreksi pernyataan Nelson yang menyatakan bahwa anaknya sedikit mengalami gangguan mental. Dia menilai, toh kalau Rikson mengalami gangguan mental, maka dia tidak diperbolehkan membawa kendaraan bermotor. Oleh karena itu, Sulistyanto lebih memilih mengatakan bahwa Rikson menderita gangguan jiwa.
"Kalau pun dia mengalami gangguan jiwa, dia juga tentu tidak diizinkan membawa kendaraan bermotor. Surat izin mengemudi-nya (SIM) sudah pasti ditarik. Tapi saya kira, apa yang dilakukannya kepada anggota saya tidak menunjukkan kalau dia mengalami gangguan jiwa. Dia adalah orang sehat dan waras," nilai Sulistyanto.
Dia menegaskan akan menindak anggotanya tersebut.
"Saya memang akan menindak tegas anggota saya. Karena dia sampai memukul warga. Tapi saya juga meminta supaya apa yang tidak beres pada warga ini harus diluruskan. Dengan itu, kita sama-sama memperbaiki apa yang salah ini," tambah Danlantamal IV Tanjungpinang tersebut.
SUNBER : http://batam.tribunnews.com/2015/04/10/danlantamal-tanjungpinang-anggota-saya-diteriaki-copet-oleh-rikson
Greget
Dikutip dari: http://adf.ly/1EKBNV


