Untuk mengurangi banjir yang kerap menggenangi kawasan Pasar Cipulir di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, instansi terkait diimbau untuk memperbaiki puluhan titik rembesan di sekitar Kali Pesanggrahan.

Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Selatan, Deddy Budiwidodo menjelaskan, pihaknya belum dapat memperbaiki sistem drainase di Pasar Cipulir lantaran pengelola pasar belum menyerahkan gambar gedung dan saluran air di area pasar.Pasalnya, sekitar 30 titik rembesan itu diduga menjadi pintu masuk air yang menggenangi pasar tekstil tersebut. Hal ini diperparah dengan buruknya sistem drainase di pasar itu.

Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Selatan, Deddy Budiwidodo menjelaskan, pihaknya belum dapat memperbaiki sistem drainase di Pasar Cipulir lantaran pengelola pasar belum menyerahkan gambar gedung dan saluran air di area pasar.Pasalnya, sekitar 30 titik rembesan itu diduga menjadi pintu masuk air yang menggenangi pasar tekstil tersebut. Hal ini diperparah dengan buruknya sistem drainase di pasar itu.
"Kita minta gambar dan juga saluran air, tapi belum diberikan pihak pasar. Memang itu kewenangan mereka, tapi kalau sudah banjir jadi urusan kita juga," kata Deddy, Rabu (15/4).
Karena itulah, kata Deddy, hingga kini pihaknya belum dapat berbuat banyak untuk mengurangi banjir di Pasar Cipulir."Ya karena banyak rembesannya. Walaupun kita tempatkan pompa saat banjir juga tidak bisa mencegah air. Paling saat sudah surut, itupun menguras air yang terjebak tidak bisa keluar," terangnya.
Untuk penanganan ke depan, pihaknya telah melakukan kordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC). "Sudah koordinasi dengan BBWSCC yang rencananya akan melakukan pengerukan serta pemasangan sheet pile untuk lahan yang sudah dibebaskan," tandasnya.
Sumber: beritajakarta.com
Dikutip dari: http://adf.ly/1Evult


