Rimanews - Anggota DPR RI Komisi VIII Rahayu S. Djojohadikusumo mengkritisi wacana Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akan membangun lokasi khusus prostitusi. Wacana itu dinilai tak ubahnya cerminan kegagalan Gubernur untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota yang beradab.
"Kami tidak ragu untuk menyebutnya sebagai bentuk pendangkalan isu atas kegagalan Pemerintah DKI," kata anak Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusomo itu, lewat pesan yang diterima Rimanews, Senin (20/4/2015).
"Kami tidak ragu untuk menyebutnya sebagai bentuk pendangkalan isu atas kegagalan Pemerintah DKI," kata anak Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusomo itu, lewat pesan yang diterima Rimanews, Senin (20/4/2015).
Menurut Rahayu, dengan digaungkannya wacana dibuatkan lokalisasi khusus prostitusi itu juga merupakan kegagalan Ahok dalam memahami masalah secara komprehensif dan radikal yang ada di Jakarta. Lagi-lagi, lanjut dia, dalam hal ini Ahok mengabaikan nilai-nilai kearfian lokal, seperti biasanya.
"Apabila kelak Gubernur Basuki benar-benar merealisasikan gagasannya untuk menghidupkan kembali komplek prostitusi, kami menyemangati masyarakat dan Polri untuk memerkarakannya dengan memanfaatkan pasal 296 KUHP," ungkap ponakan Prabowo Subianto itu.
Sebelumnya, Jauh sebelum kasus pembunuhan Deudeuh Alfisahrin alias Tata Chubby di kamar kost, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, mengaku berencana ingin membuat lokalisasi. Kawasan tersebut nantinya diperuntukan khusus untuk prostitusi. Lokalisasi tersebut salah satunya bertujuan agar indekos yang ada di Jakarta sesuai dengan peruntukannya.
SUMBER (nasional.rimanews.com)
waspada hok, takutnya nanti ente di karungin
Dikutip dari: http://adf.ly/1FUBMN
