Indonesia Ingin Tulip Ditanam di Kebun Raya

Jakarta - Pemerintah Indonesia berharap tanaman khas dari negeri Belanda dapat ditemukan di kebun-kebun raya di Indonesia. Harapan tersebut disampaikan Kuasa Usaha ad interim (KUAI) RI Den Haag, Ibnu Wahyutomo, dalam pembukaan acara simposium Botanic Gardens in a Changing World , yang diselenggarakan Hortus Botanicus (Kebun Raya) Leiden di Gedung Orangery Hortus Botanicus, Leiden, Belanda, Jum at, 17 April 2015.
"Kami mengharapkan suatu saat nanti masyarakat Indonesia dapat melihat tumbuh-tumbuhan khas Belanda seperti tulip, hyacinth, crocus atau narcissus ditanam di Kebun Raya di Indonesia," kata Ibnu dalam rilis yang dikirim Azis Nurwahyudi, Minister Konselor bidang Penerangan dan Sosial Budaya, KBRI Den Haag yang diterima Tempo, Sabtu, 18 April 2015.
Saat ini, Hortus Botanicus Leiden memiliki koleksi tanaman-tanaman tropis termasuk tanaman dari Indonesia di bagian glass/glass garden-nya. Ibnu menyampaikan pandangan Indonesia terkait peran dan keberadaan kebun raya botani yang multi fungsi.

Jakarta - Pemerintah Indonesia berharap tanaman khas dari negeri Belanda dapat ditemukan di kebun-kebun raya di Indonesia. Harapan tersebut disampaikan Kuasa Usaha ad interim (KUAI) RI Den Haag, Ibnu Wahyutomo, dalam pembukaan acara simposium Botanic Gardens in a Changing World , yang diselenggarakan Hortus Botanicus (Kebun Raya) Leiden di Gedung Orangery Hortus Botanicus, Leiden, Belanda, Jum at, 17 April 2015.
"Kami mengharapkan suatu saat nanti masyarakat Indonesia dapat melihat tumbuh-tumbuhan khas Belanda seperti tulip, hyacinth, crocus atau narcissus ditanam di Kebun Raya di Indonesia," kata Ibnu dalam rilis yang dikirim Azis Nurwahyudi, Minister Konselor bidang Penerangan dan Sosial Budaya, KBRI Den Haag yang diterima Tempo, Sabtu, 18 April 2015.
Saat ini, Hortus Botanicus Leiden memiliki koleksi tanaman-tanaman tropis termasuk tanaman dari Indonesia di bagian glass/glass garden-nya. Ibnu menyampaikan pandangan Indonesia terkait peran dan keberadaan kebun raya botani yang multi fungsi.
Tidak saja sebagai tempat konservasi tumbuhan dan keanekaragaman hayati dan wisata, namun juga sebagai tempat kemajuan penelitian dan pendidikan, laboratorium tanaman, keberlangsungan lingkungan dan masyarakat, serta bagian dari mitigasi dampak perubahan iklim.
Indonesia telah memasukkan revitalisasi dan pembangunan kebun raya sebagai salah satu prioritas nasional di bidang lingkungan hidup dan pengelolaan bencana. Pemerintah Indonesia juga telah mengeluarkan beberapa legislasi, antara lain PeraturanPresiden no. 93 tahun 2011 tentang Kebun Raya, dan telah mengesahkan UN Convention on Biological Diversity melalui UU no. 5 tahun 1994.
Ibnu juga mengharapkan melalui simposium tersebut dapat diperkuat kerja sama internasional dalam mengembangkan kebun raya di berbagai negara.
Simposium diselenggarakan dalam rangka Peringatan Ulang Tahun ke-425 Hortus Botanicus Leiden dan berlangsung selama dua hari. Pada sambutannya Direktur Hortus Botanicus Leiden Paul J.A. Kebler, mengharapkan simposium bisa menghasilkan rekomendasi peningkatan fungsi dan peran kebun raya dalam menghadapi tantangan saat ini.
Dalam acara pembukaan tersebut, Dr. Paul J.A. Kebler secara simbolis menyerahkan buku 425 tahun Hortus Botanicus Leiden kepada Ibnu . Buku tersebut dicetak dalam tiga bahasa, yakni, Belanda, Inggris dan Bahasa Indonesia.
SUMBER....... (www.tempo.co)
Keren kali ya, kalo di Indonesia ada kebun raya yang isinya bunga tulip semuannya, pasti bakalan banyak yang mengunjunginya!!!!!
Dikutip dari: http://adf.ly/1FL98Y


