Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi penyumbang terbesar inflasi Maret. Pemerintah memprediksi inflasi masih akan terjadi pada April akibat kenaikan harga BBM pada 28 Maret.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, inflasi Maret mencapai 0,17 persen. Kenaikan harga BBM diakui mendominasi kenaikan inflasi sebesar 0,15 persen. Harga BBM mengalami perubahan harga sebesar 4,01 persen.
Menurut dia, penyesuaian harga minyak mentah dunia memicu harga BBM jenis premium dan solar mengalami kenaikan sebesar Rp 500 per liter. Selain BBM, bawang merah dan beras juga menyebabkan inflasi Maret.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, inflasi Maret mencapai 0,17 persen. Kenaikan harga BBM diakui mendominasi kenaikan inflasi sebesar 0,15 persen. Harga BBM mengalami perubahan harga sebesar 4,01 persen.
Menurut dia, penyesuaian harga minyak mentah dunia memicu harga BBM jenis premium dan solar mengalami kenaikan sebesar Rp 500 per liter. Selain BBM, bawang merah dan beras juga menyebabkan inflasi Maret.
Suryamin menjelaskan, bawang merah berkontribusi 0,1 persen terhadap inflasi dengan perubahan harga sebesar 29,05 persen. Beras berkontribusi 0,09 persen dengan perubahan harga 2,24 persen. "Ada beberapa sektor lagi seperti rokok kretek hingga upah tukang yang berkontribusi pada inflasi Maret," katanya di Jakarta, Rabu (1/4).
Ia menilai, laju inflasi selama 2015 atau tahun kalender masih minus 0,44 persen. Inflasi tahunan (yoy) mencapai 6,38 persen. BPS mencatat dari 82 kota, 54 kota mengalami inflasi dan 28 kota deflasi.
"Pengendalian harga sudah menyebar ke daerah karena banyak daerah di luar Jawa yang deflasi," jelasnya.
SUMBER
jokowi terlalu hebat
Dikutip dari: http://adf.ly/1Cl8UD


