Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

Cerita Pejabat Ihwal Sulitnya Mengevakuasi WNI di Yaman

Friday, April 10, 2015
Cerita Pejabat Ihwal Sulitnya Mengevakuasi WNI di Yaman

Cerita Pejabat Ihwal Sulitnya Mengevakuasi WNI di Yaman

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan sedang memproses mengevakuasi 800 mahasiswa Indonesia di Yaman. Mereka sudah dikumpulkan di satu tempat. Ini upaya persuasif Kementerian Luar Negeri.

Prosesnya berikut ini. Pertama sebanyak 600 mahasiswa mau dievakuasi dengan 12 bus di Tahrim. Kedua sekitar 200 mahasiswa menyusul bersedia dievakuasi dengan 4 bus di Al Mukalla. "Sekarang empat bus sudah ada di Oman. Besok 8 bus," kata Iqbal ketika dihubungi Tempo, Jumat 10 April 2015..

Kementerian sudah berbicara dengan pihak rektor tempat para mahasiswa menuntut ilmu. hasilnya, kata Iqbal, rektor mengizinkan mereka dievakuasi. "Kalau konflik ini dalam jangka pendek, mereka boleh kembali untuk melanjutkan sekolah tanpa mengulang. Tapi jika dalam jangka panjang, mereka bisa melanjutkan pendidikannya di Pesantren Al Ahsof Cirebon."


Iqbal menyebut saat ini sulit mencari bus di sana. Pesawat pun kesulitan mendarat. Untungnya, personel Kementerian berhasil menemukan pemilik bus yang mau membuat komitmen. "Tapi hanya sampai perbatasan Oman," ujar Iqbal.


Rencana Iqbal, pemulangan secara bertahap. Dimulai Senin mendatang sebanyak 90 orang akan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. "Mereka akan disambut oleh Bu Menteri (Menteri Luar Negeri Retno Marsudi)."

Selanjutnya, pada Selasa sebanyak 360 orang akan tiba dengan pesawat Carter. Jumlah mahasiswa Indonesia sekitar 2.000 orang di Hadramaut, sebanyak 1.500 di Tahrim dan 500 di Al Mukalla. "Kami berusaha mengumpulkan, mengundang mereka untuk diberi penjelasan," cerita Iqbal.

Asyam Hafizh, 21 tahun, mahasiswa perguruan tinggi Al-Baihani, Yaman, bercuit melalui media sosial tentang kecemasannya berada di negeri konflik itu. Sebab, mahasiswa asal Kota Padang, Sumatera Barat, ini baru saja mendapat informasi bahwa kapal perang Iran merapat ke Yaman.

Pemerintah Yaman sedang menghadapi pemberontakan Houthi, kelompok Syiah yang disokong Iran. Adapun Yaman mendapat bantuan dari koalisi negara-negara Arab pimpinan Arab Saudi.

SUMBER 

Dikutip dari: http://adf.ly/1EKR0W
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive