Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengeluhkan buruknya pengelolaan Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sehingga wajar apabila pembeli enggan berbelanja ke pasar ini.
"Ini eskalatornya saja karena saya yang datang baru dinyalain. Wajar saja tempat ini jadi sepi, karena pembeli enggan masuk belanja," kata Basuki saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Blok G Tanah Abang, Rabu (15/4).
Basuki mengimbau agar PD Pasar Jaya serius mengelola Pasar Blok G agar ramai pembeli. Ia juga meminta sarana dan prasarana pasar diperbaiki.
Akibat sepinya pembeli, sejumlah pedagang akhirnya meninggalkan kios-kiosnya. Namun tidak sedikit pedagang yang memanfaatkan kiosnya sebagai gudang penyimpanan. Sementara mereka memilih berjualan di sekitar area pasar.
"Kalau di satu lorong cuma dua kios saja yang buka, orang jadi enggan berbelanja. Di mal saja bisa diberi sanksi kalau mereka tidak buka kiosnya. Harusnya Pasar Jaya juga bisa lakuin itu," tegas Basuki.
Selain menjatuhkan sanksi bagi pedagang yang menutup kiosnya, Basuki juga menyoroti monopoli kepemilikan kios. Pasalnya banyak pedagang yang memiliki kios hingga 10 unit. Namun mereka hanya menjadikan kios-kiosnya itu sebagai gudang penyimpanan barang saja.
Sumber: beritajakarta.com
Link: http://adf.ly/1Ex1z3
"Ini eskalatornya saja karena saya yang datang baru dinyalain. Wajar saja tempat ini jadi sepi, karena pembeli enggan masuk belanja," kata Basuki saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Blok G Tanah Abang, Rabu (15/4).
Basuki mengimbau agar PD Pasar Jaya serius mengelola Pasar Blok G agar ramai pembeli. Ia juga meminta sarana dan prasarana pasar diperbaiki.
Akibat sepinya pembeli, sejumlah pedagang akhirnya meninggalkan kios-kiosnya. Namun tidak sedikit pedagang yang memanfaatkan kiosnya sebagai gudang penyimpanan. Sementara mereka memilih berjualan di sekitar area pasar.
"Kalau di satu lorong cuma dua kios saja yang buka, orang jadi enggan berbelanja. Di mal saja bisa diberi sanksi kalau mereka tidak buka kiosnya. Harusnya Pasar Jaya juga bisa lakuin itu," tegas Basuki.
Selain menjatuhkan sanksi bagi pedagang yang menutup kiosnya, Basuki juga menyoroti monopoli kepemilikan kios. Pasalnya banyak pedagang yang memiliki kios hingga 10 unit. Namun mereka hanya menjadikan kios-kiosnya itu sebagai gudang penyimpanan barang saja.
Sumber: beritajakarta.com
Link: http://adf.ly/1Ex1z3