Jakarta - Loyalis Aburizal Bakrie (Ical) di DPR masih berniat menarik tanda tangan dalam pengajuan hak angket kepada Menkum HAM Yasonna Laoly. Mereka menuding bahwa keputusan pemerintah semakin memperkeruh konflik yang terjadi di internal Partai Golkar.
Namun Poros Muda Golkar tak melihat keputusan Menkum HAM sebagai suatu kesalahan. Jubir Poros Muda Andi Sinulingga meyakini bahwa konflik partai berlambang beringin itu sudah dimulai sebelum pemerintahan Jokowi-JK terbentuk.
"Konflik Golkar dimulai justru sebelum pemerintahan Jokowi terbentuk. Seandainya pemecatan atas kader-kader muda partai yang mendukung Jokowi-JK pada pilpres tidak dilakukan, maka sesungguhnya konflik Partai Golkar seperti ini masih bisa dihindari," kata Andi dalam pesan tertulis yang diterima detikcom, Senin (13/4/2015).
Puncak konflik menurut Andi adalah ketika DPP Golkar yang masih dipimpin Aburizal Bakrie menggelar Munas. Ketika itu Ical seakan memaksakan kehendaknya untuk kembali duduk di pucuk pimpinan Golkar.
Namun Poros Muda Golkar tak melihat keputusan Menkum HAM sebagai suatu kesalahan. Jubir Poros Muda Andi Sinulingga meyakini bahwa konflik partai berlambang beringin itu sudah dimulai sebelum pemerintahan Jokowi-JK terbentuk.
"Konflik Golkar dimulai justru sebelum pemerintahan Jokowi terbentuk. Seandainya pemecatan atas kader-kader muda partai yang mendukung Jokowi-JK pada pilpres tidak dilakukan, maka sesungguhnya konflik Partai Golkar seperti ini masih bisa dihindari," kata Andi dalam pesan tertulis yang diterima detikcom, Senin (13/4/2015).
Puncak konflik menurut Andi adalah ketika DPP Golkar yang masih dipimpin Aburizal Bakrie menggelar Munas. Ketika itu Ical seakan memaksakan kehendaknya untuk kembali duduk di pucuk pimpinan Golkar.
"Seharusnya konflik yang terjadi ini menjadi momentum evaluasi diri bagi semua kader khusunya elite Golkar, bahwa Partai Golkar tidak bisa dikelola dengan cara-cara yang jauh dari kepatutan dan kebiasaan yang terjadi selama ini di Partai Golkar," imbuh Andi.
Andi balik menuding bahwa pihak-pihak yang menyalahkan pemerintah justru hanya mencari kambing hitam saja. Padahal mereka tak sadar bahwa konflik dimulai dari pihak mereka yang kurang akomodatif.
"Tuduhan Itu adalah bentuk sikap kader Golkar yang tidak mau introspeksi diri dan kemudian mencari kambing hitam saja. Karena itu, introspeksi diri lebih baik ketimbang mencari-cari kambing hitam atas konflik yang terjadi. Ini tantangan bagi Golkar untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah politisi-politisi yang berkelas, partai yang dewasa, matang dan mudah mengelola konflik menjadi konsensus," pungkas Andi.
SUMBER (news.detik.com)
PADA JAMANNYA PRABOWO DI GOLKAR, GA ADA YANG BERANI MACEM2 SAMA GOLKAR
KARENA PRABOWO ADALAH MACAN ASIA
PRABOWO FOR RI 2019
Dikutip dari: http://adf.ly/1EfCQv


