
Ada berbagai faktor yang dapat mendukung suksesnya pembangunan di Indonesia, salah satunya seperti yang Presiden Joko Widodo seringkali sampaikan yaitu konsolidasi pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Dari segi fisik konsolidasi pemerintah pusat dengan pemerintah daerah ini harus dilakukan guna percepatan pembangunan infrastruktur di berbagai bidang. Sektor konstruksi ini akan mendukung 10 persen Produk Domestik Bruto (PDB) yang diyakini mampu mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia di lima tahun ke depan.
Dua aspek penting penggerak pembangunan yang mampu mendorong pertumbuhan perekonomian di Tanah Air adalah infrastruktur dan yang kedua adalah pelaku yang akan melaksanakannya. Peran pemerintah khususnya Direktur Jenderal Bina Konstruksi untuk memberikan dukungan yang nyata terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang konstruksi bukan hanya untuk melakukan program pemerintahan pusat dan daerah saja, namun juga berguna untuk menghadapi persaingan global yang sebentar lagi akan dihadapi bangsa Indonesia pada akhir tahun ini. Seperti diketahui pasar konstruksi Indonesia merupakan pasar konstruksi terbesar di ASEAN, dengan memiliki kontribusi lebih dari 67 persen terhadap pasar konstruksi ASEAN. Bahkan pertumbuhan pasar konstruksi di Jakarta sendiri menempati posisi tertinggi di Asia saat ini dengan keuntungan yang diraih tertinggi di ASEAN.
Dengan kondisi dan kenyataan kondisi di atas mampukah Indonesia bertahan di pasar konstruksi dan tetap berada di posisi teratas di Asia ? Yang perlu diperhatikan bahwa pertumbuhan tenaga kerja konstruksi di Indonesia hanya mencapai 6 persen, tidak seimbang dibanding pertumbuhan rata-rata nilai konstruksi sebesar 21 persen per tahun.
Dengan laju penambahan tenaga ahli dan terampil sebesar 73.500 per tahun, sementara pemenuhan kebutuhan tambahan tenaga ahli dan terampil untuk mendukung tambahan investasi infrastruktur sebesar Rp. 500 Triliun di tahun 2015, yang diperkirakan mencapai 500 ribu tenaga ahli dan terampil, maka Indonesia harus bekerja keras untuk mencetak tenaga ahli dan terampil agar siap dalam waktu singkat.
Pemerintah tengah mempersiapkan strategi untuk mendorong percepatan infrastruktur dengan melakukan antara lain; pembinaan jasa konstruksi yang berbasis kewilayahan, dan memetakan kebutuhan sumber daya konstruksi berdasarkan pendekatan besaran nilai Infrastruktur pada setiap wilayah.
Pemenuhan kebutuhan sumber daya infrastruktur pada proyek-proyek strategis harus menjadi prioritas utama, terutama pada wilayah-wilayah yang sedang melaksanakan pembangunan infrastruktur yang besar seperti pada wilayah perbatasan maupun pada wilayah-wilayah yang sedang melaksanakan pembangunan infrastruktur yang masif (seperti jalan tol dan pembangunan bendungan).
Tugas pengerjaan konstruksi dilakukan dengan efisien dan berkualitas tidak hanya sekedar terburu-buru yang pada akhirnya hasilnya kurang maksimal, diusahakan pada saat musim panas sehingga tidak terhalang dan kualitas pun baik. Dengan begitu pemerintah berharap dengan pembangunan infrastruktur yang memadai mampu mendorong pertumbuhan disegala sektor di Indonesia.
http://beritadaerah.co.id/2015/04/22...n-pembangunan/
Ini Dia Detil Pembangunan Infrastruktur Jokowi Sampai 2019
Jakarta -Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menggenjot aneka proyek infrastruktur di dalam negeri dalam lima tahun ke depan. Apa saja?
Banyak dana tersedia setelah harga bahan bakar minyak (BBM) subdisi dinaikkan. Negara akhirnya bisa menghemat hingga lebih dari Rp 100 triliun dari pengalihan subsidi tersebut.
Dana sebesar itu akan digunakan di sektor produktif, salah satunya adalah infrastruktur. Berikut gambarannya.

http://finance.detik.com/read/2014/1...wi-sampai-2019
Semoga sesuai target
Link: http://adf.ly/1Fg3OL

