Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

orde baru membangun Indonesia, orde sekarang menjual aset

Thursday, April 9, 2015
Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto membandingkan orde baru Presiden Soeharto dengan orde saat ini.

Melalui akun Twitternya @HutomoMP_9, Tommy menciut mengatakan bahwa orde baru membangun Indonesia. Sementara orde saat ini justru menghancurkan negeri.

"orde Baru membangun Indonesia dan sudah terbukti sdgkan orde saat ini hanya bisa menjual aset dan menghancurkan negeri INI!!!" ciutnya seperti dikutip dari @HutomoMP_9, Rabu (8/3/2015).

Meski Pak Harto setelah lengser dihujat banyak orang, namun kata Tommy, hal itu tetap tidak merusak nama besar Pak Harto.

Tommy pun menyindir, "Pohon Cendana Itu akan tetap Harum walau terus terusan dilempari dengan kotoran Banteng, sudah kodrat " "

Terkait terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 39 Tahun 2015 yang mengatur tambahan uang muka pembelian mobil bagi pejabat negara. Di mana sebelumnya Jokowi membantah dan terkesan tak mau disalahkan dengan keluarnya perpres tersebut. Bahkan, Jokowi melempar persoalan yang menjadi polemik ini kepada Kementerian Keuangan yang meloloskan kebijakan ini.

"Hal-hal seperti itu harusnya di kementerian. Kementerian men-screening apakah itu akan berakibat baik atau tidak baik untuk negara ini," sanggah Jokowi, Minggu (5/4).

Tommy pun berkomentar, "Pemimpin yg menyalahkan Bawahan ketika terdesak adalah pemimpin yg tdk bertanggung jawab terhadap tugasnya, apalagi masalah tanda tangan".

Dalam kaca mata Tommy, Pak Harto selama menjabat presiden tidak pernah menyalahkan kabinetnya. "HMS (Pak Harto) tidak pernah menyalahkan Kabinet nya, meski pun akhirnya Dikhianati beberapa dari mereka,karena wibawa kabinet ada di pucuk pimpinan."

"Jika pucuk pimpinan sudah saling tuding dgn kabinet, maka kita harus bertanya siapa sebenarnya pimpinan kabinet yg dibentuk ramping ini ".

Soal konflik dualisme kepengurusan Partai Golkar. Tommy berpandangan berlarut-larutnya konflik terjadi akibat kedua belah pihak mementingkan kepentingan pribadinya masing-masing.

"Tidak ada halangan untuk kembali berkumpul membenahi Partai Golkar jika masing2 pihak mau melepaskan sejenak kepentingan dan ego pribadi…" kata Tommy.

"Partai adalah wadah pemersatu bukan pemecah, ayo beri masyarakat contoh cara berpolitik yang santun dan berkarakter."

Tommy mengimbau kedua kubu, baik Aburizal Bakrie maupun Agung Laksono, untuk menjaga kepentingan dan wibawa partai. Dengan menjaga wibawa partai berarti juga menjaga wibawa kader.

"Buktikan kelayakan anda jika ingin dipandang layak," kata Tommy. "Saya tidak berhak menentukan kelayakan pemimpin partai namun saya tidak akan biarkan jika Partai Golkar dibuat tidak layak tanpa kejelasan."

Belum 20 jam postingan Tommy ini mendapat tanda jempol atau like sebanyak 1.711 orang dan ratusan komentar. Dalam akun itu, Tommy juga berharap pihak-pihak eksternal Golkar tidak ikut memperkeruh suasana.

"Tidak ada yang mutlak selagi proses masih berjalan. Camkan baik2 Partai Golkar bukan warisan yg bisa dibagi bagi seenaknya tapi titipan. Titipan itu amanah, menyia-nyiakan amanah adalah bentuk khianat!" seru Tommy lagi.

sumber 

Dikutip dari: http://adf.ly/1EBzlc
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive