TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO – Jajaran Polres Merangin berhasil membekuk satu dari lima pelaku pemerkosaan yang terjadi satu tahun lalu, di ruko kosong Sungai Ulak, Kecamatan Nalo Tantan. Penangkapan yang dilakukan pada 31 Maret 2015 tersebut, terungkap bahwa aksi perkosaan yang dilakukan, sempat direkam melalui ponsel salah satu pelaku.
Kapolres Merangin, AKBP Munggaran Kertayuga melalui Kapolsek Kota Bangko, AKP Sahlan Umagafi dikonfirmasi, Selasa (14/4), membenarkan hal itu.
Ia menjelaskan, kejadian tersebut berawal ketika Pelaku bersama empat orang temannya yakni EF, AM, DR dan BY, memergoki korban bersama temannya yakni IW sedang duduk di dekat gapura Kota Bangko di Desa Sungai Ulak.
Korban bersama temannya yang hendak pergi lalu dihampiri pelaku. Pelaku lalu menuduh kalau korban bersama IW sedang berbuat mesum. Pelaku juga mengancam akan membawa korban ke rumah kepala desa setempat.
"Saat itu korban menolak dibawa ke rumah kepala desa, karena merasa memang tidak melakukan tuduhan yang dilontar pelaku," jelas Kapolsek.
Kapolres Merangin, AKBP Munggaran Kertayuga melalui Kapolsek Kota Bangko, AKP Sahlan Umagafi dikonfirmasi, Selasa (14/4), membenarkan hal itu.
Ia menjelaskan, kejadian tersebut berawal ketika Pelaku bersama empat orang temannya yakni EF, AM, DR dan BY, memergoki korban bersama temannya yakni IW sedang duduk di dekat gapura Kota Bangko di Desa Sungai Ulak.
Korban bersama temannya yang hendak pergi lalu dihampiri pelaku. Pelaku lalu menuduh kalau korban bersama IW sedang berbuat mesum. Pelaku juga mengancam akan membawa korban ke rumah kepala desa setempat.
"Saat itu korban menolak dibawa ke rumah kepala desa, karena merasa memang tidak melakukan tuduhan yang dilontar pelaku," jelas Kapolsek.
Selanjutnya, pelaku memaksa korban memberikan uang sebesar Rp 15 juta kepada pelaku. Karena tidak disanggupi, akhirnya pelaku membawa korban ke sebuah ruko kosong, tak jauh dari lokasi pelaku menghampiri korban.
Di ruko kosong tersebut kedua korban lalu dipaksa melakukan hubungan badan di depan pelaku. Bahkan perbuatan tersebut direkam melalui ponsel milik salah seorang pelaku.
Saat kedua korban berhubungan intim, salah seorang pelaku (AB) mendorong IW (korban yang lelaki). Pelaku memaksa korban melayani dirinya.
Karena korban meronta dan menangis, tangan korban lalu dipegang oleh dua teman pelaku. Satu orang pelaku lain memegang korban yang lelaki. Sementara satu pelaku lagi merekam adegan tersebut dengan ponsel.
Setelah puas, korban pun ditinggalkan berdua di dalam ruko tersebut. Karena tak terima korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Bangko, agar para pelaku ditangkap.
SUMBER (jambi.tribunnews.com)
MARI KITA BENAHI MENTAL ORANG - ORANG DI NEGERI INI YANG SUDAH BOBROK
PRABOWO FOR RI 2019
Dikutip dari: http://adf.ly/1F9EqM
