Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

Menteri Anies Resmikan Kampung Matematika

Sunday, April 12, 2015
Menteri Anies Resmikan Kampung Matematika

Menteri Anies Resmikan Kampung Matematika

Di sebuah lapangan yang sudah dipasangi tenda putih, berkumpul jajaran perangkat desa, anak anak, ibu-ibu, serta masyarakat sekitar. Mereka fokus pada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan yang berada di panggung untuk meresmikan nama baru kampung itu. "Saya resmiikan kampung ini dengan nama kampung matematika," kata Anies dari atas panggung di Desa Laladong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu 11 April 2015.

Ia sangat menghargai terbentuknya kampung matematika itu. Menurutnya, gerakan yang dilakukan masyarakat kampung itu adalah gerakan positif yang patut ditiru di berbagai daerah lainnya.

Sebelum meresmikan kampung itu, bekas Rektor Paramadina ini memang sempat memantau kegiatan yang dilakukan di desa padat penduduk itu. Ia melihat ada belasan anak murid yang belajar di teras rumah warga dengan hanya beralaskan karpet sederhana.

Mereka terlihat santai sambil mendengar penjelasan dari guru yang sedang mengajar di hadapan mereka. Guru itu mengajar menggunakan papan tulis yang disangga di atas sebuah kursi. Kondisi itu tidak hanya terlihat di satu rumah, tapi ada sekitar 6 rumah yang menjadi tempat belajar dadakan bagi murid lingkungan desa itu.

Anies melihat kegiatan itu sebagai gerakan yang baik karena seluruh elemen masyarakat bekerja sama memberikan pendidikan kepada murid murid itu. "Pendidikan di kampung ini ditopang berbagai elemen masyarakat," katanya.

Ia menjelaskan, yang punya rumah dengan baik hati meminjamkan rumahnya sebagai tempat belajar. Ada guru yang secara sukarela membantu, dan anak anak di daerah itu terbantu dengan adanya akomodasi pengajaran itu. Terkadang ada orang tua murid yang juga memberikan camilan seadanya kepada kelompok kelompok belajar itu. " Mereka belajar dengan lingkungan yang menyenangkan," katanya.

Nama kampung matematika sendiri diberikan lantaran di kampung itu pelajaran utama yang diajarkan para guru adalah matematika. Walau, sekarang para guru juga mulai memperkenalkan bahasa Inggris dan bahasa Arab kepada murid murid itu.

Uniknya lagi, para orang tua murid memberikan bayaran dengan jumlah sukarela atas pengajaran yang diberikan para guru itu. Ada yang membayar Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, bahkan Rp 5 ribu perminggunya dengan dua kali pertemuan dalam sepekan.

Raden Ridwan Hasan Saputra adalah pihak yang membantu terselenggaranya kampung matematika itu. Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA ini yang membantu masyarakat desa itu untuk terus mendapatkan pengajaran. Selama gerakan itu berjalan selama 10 tahun terakhir di berbagai daerah, Ridwan mengklaim sudah ada 1000 anak anak muridnya yang dikirim mengikuti berbagai olimpiade tingkat internasional. "Ini bukti bahwa untuk berkualitas tinggi tidak harus berbiaya tinggi," kata Anies dalam sambutannya itu.

Ia berharap, nanti, tidak hanya ada kampung matematika saja, tapi juga ada kampung seni tari, kampung seni lukis, kampung pertanian. "Semua elemen masyarakat bisa tanggung pendidikan itu ramai ramai," katanya.

SUMBER 

Dikutip dari: http://adf.ly/1ETsNJ
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive