Quote: Kisah Repotnya Mempersiapkan KAA 1955

Sambil mematangkan rencana Konferensi Asia-Afrika 1955, pemerintah Indonesia menyiapkan teknis dan tempat acara. Untuk penginapan, sekitar 1.500 tamu memakai 14 hotel dan 31 bungalo di sepanjang Jalan Cipaganti hingga Ciumbuleuit, Bandung. Khusus sekitar 500 wartawan ditempatkan di hotel Swarha Islamic di sudut Alun-alun Bandung.
Mantan Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri dan Konferensi Asia-Afrika 1955 Roeslan Abdulgani dalam bukunya, The Bandung Connection, menceritakan, Hotel Savoy Homann, Preanger, dan Astoria disediakan bagi para staf delegasi. Para Perdana Menteri ditempatkan di puluhan bungalo atau rumah besar. Panitia Sekretariat Bersama lima negara sponsor juga mencari 143 mobil sedan, 30 taksi, dan 20 bus untuk peserta KAA dan wartawan.
Sopir yang disiagakan sebanyak 230 orang. Jumlahnya ketika itu, kata Roeslan, tergolong besar dan cukup sulit didapat.
Salah seorang relawan pencari mobil, Abah Landung, menuturkan pencarian mobil peserta itu disebar ke penjuru kota. "Yang rela meminjamkan mobilnya tidak minta bayaran atau uang sewa," ujarnya kepada Tempo di Bandung.
Bensin yang dibutuhkan sesuai dengan perhitungan, mencapai 30 ton sehari, dengan cadangan 175 ton untuk lima hari. Beberapa hari sebelum acara, maskapai minyak Stanvac, yang diandalkan pemerintah untuk menyiapkan bensin, menyatakan tak sanggup karena ada kendala teknis. Roeslan tak mau gagal. Dia memaksa perusahaan itu tunduk pada perjanjian awal.
Instalasi minyak di Cirebon dikebut pembangunannya sesuai dengan target. Kilang itu mampu menyimpan 800 ribu liter bensin. Pertamina belum ada waktu itu. Di Bandung, empat buah pompa bensin baru juga dibuat.
Di sela pekerjaan besar tuan rumah di Bandung itu, laporan diplomat Indonesia di berbagai negara mengabarkan, para staf delegasi akan datang pada 11 April dan mendahului ketuanya. "Saya pribadi tidak dapat menghilangkan kesan bahwa ada usaha untuk menyulitkan jalannya transportasi selama konferensi dulu itu," ucap Roeslan.
Konferensi Asia-Afrika ke-60 rencananya digelar di Bandung pada 24 April 2015.
SUMBER (www.tempo.co)
tanggapannya agan dan mbaknya gimana nih ?
iya konferensi yang bersejarah juga kan ini
Link: http://adf.ly/1EXcS7

Sambil mematangkan rencana Konferensi Asia-Afrika 1955, pemerintah Indonesia menyiapkan teknis dan tempat acara. Untuk penginapan, sekitar 1.500 tamu memakai 14 hotel dan 31 bungalo di sepanjang Jalan Cipaganti hingga Ciumbuleuit, Bandung. Khusus sekitar 500 wartawan ditempatkan di hotel Swarha Islamic di sudut Alun-alun Bandung.
Mantan Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri dan Konferensi Asia-Afrika 1955 Roeslan Abdulgani dalam bukunya, The Bandung Connection, menceritakan, Hotel Savoy Homann, Preanger, dan Astoria disediakan bagi para staf delegasi. Para Perdana Menteri ditempatkan di puluhan bungalo atau rumah besar. Panitia Sekretariat Bersama lima negara sponsor juga mencari 143 mobil sedan, 30 taksi, dan 20 bus untuk peserta KAA dan wartawan.
Sopir yang disiagakan sebanyak 230 orang. Jumlahnya ketika itu, kata Roeslan, tergolong besar dan cukup sulit didapat.
Salah seorang relawan pencari mobil, Abah Landung, menuturkan pencarian mobil peserta itu disebar ke penjuru kota. "Yang rela meminjamkan mobilnya tidak minta bayaran atau uang sewa," ujarnya kepada Tempo di Bandung.
Bensin yang dibutuhkan sesuai dengan perhitungan, mencapai 30 ton sehari, dengan cadangan 175 ton untuk lima hari. Beberapa hari sebelum acara, maskapai minyak Stanvac, yang diandalkan pemerintah untuk menyiapkan bensin, menyatakan tak sanggup karena ada kendala teknis. Roeslan tak mau gagal. Dia memaksa perusahaan itu tunduk pada perjanjian awal.
Instalasi minyak di Cirebon dikebut pembangunannya sesuai dengan target. Kilang itu mampu menyimpan 800 ribu liter bensin. Pertamina belum ada waktu itu. Di Bandung, empat buah pompa bensin baru juga dibuat.
Di sela pekerjaan besar tuan rumah di Bandung itu, laporan diplomat Indonesia di berbagai negara mengabarkan, para staf delegasi akan datang pada 11 April dan mendahului ketuanya. "Saya pribadi tidak dapat menghilangkan kesan bahwa ada usaha untuk menyulitkan jalannya transportasi selama konferensi dulu itu," ucap Roeslan.
Konferensi Asia-Afrika ke-60 rencananya digelar di Bandung pada 24 April 2015.
SUMBER (www.tempo.co)
tanggapannya agan dan mbaknya gimana nih ?
iya konferensi yang bersejarah juga kan ini
Link: http://adf.ly/1EXcS7

