Pengamat politik Muslim Arbi mensinyalir, Presiden Joko Widodo akan memanfaatkan mantan aktivis mahasiswa untuk menggembosi aksi mahasiswa yang menentang kebijakan rezim Jokowi.
Muslim menilai, pertemuan Jokowi dengan mantan aktivis mahasiswa lintas generasi di Gedung Joeang 45, Menteng, Jakarta Pusat (16/04), digelar untuk melemahkan aksi-aksi mahasiswa, yang belakangan ini marak.
"Pertemuan itu tak lebih sebagai upaya mantan aktivis untuk mencari muka kepada penguasa demi mendapatkan jabatan," ungkap Muslim kepada intelijen (15/04).
Menurut Muslim, mantan aktivis mahasiswa berkepentingan agar bisa diakomodir masuk di lingkaran kekuasaan Jokowi. "Sekarang sejumlah mantan aktivis mahasiswa lintas generasi punya keinginan untuk diakomidir di kekuasaaan. Mereka mencoba mengadakan dialog antar generasi," beber Muslim.
Muslim mencatat, beberapa mantan aktivis mahasiswa lintas generasi yang berambisi menggelar dialog telah menjadi pendukung Jokowi saat Pilpres 2014. "Saat pencalonan capres Jokowi menggelar pertemuan di Gedung Joeang 45. Saat inipun Jokowi perlu mendapat dukungan dari mantan aktivis mahasiswa lintas generasi di tempat yang sama," ungkap Muslim.
Kata Muslim, ada kemungkinan dalam pertemuan itu, ada upaya untuk menggembosi aksi mahasiswa 20 Mei 2015 yang menginginkan Jokowi-JK turun dari jabatannya. "Bisa jadi pertemuan di Gedung Joeng itu, sebagai upaya untuk menggembosi gerakan mahasiswa dan rakyat pada 20 Mei 2015," jelas mantan aktivis ITB era 80-an ini.
Muslim mengingatkan, saat ini popularitas Jokowi dalam posisi terendah di mana berbagai kebijakan pemerintah banyak merugikan rakyat. "Saat ini kebijakan Jokowi merugikan masyarakat kecil. Rakyat sudah menjerit. Mereka ini akan menuntut langsung ke Jokowi," pungkas Muslim.
Sumber gan: www.intelijen.co.id
Link: http://adf.ly/1F3Dsh
Muslim menilai, pertemuan Jokowi dengan mantan aktivis mahasiswa lintas generasi di Gedung Joeang 45, Menteng, Jakarta Pusat (16/04), digelar untuk melemahkan aksi-aksi mahasiswa, yang belakangan ini marak.
"Pertemuan itu tak lebih sebagai upaya mantan aktivis untuk mencari muka kepada penguasa demi mendapatkan jabatan," ungkap Muslim kepada intelijen (15/04).
Menurut Muslim, mantan aktivis mahasiswa berkepentingan agar bisa diakomodir masuk di lingkaran kekuasaan Jokowi. "Sekarang sejumlah mantan aktivis mahasiswa lintas generasi punya keinginan untuk diakomidir di kekuasaaan. Mereka mencoba mengadakan dialog antar generasi," beber Muslim.
Muslim mencatat, beberapa mantan aktivis mahasiswa lintas generasi yang berambisi menggelar dialog telah menjadi pendukung Jokowi saat Pilpres 2014. "Saat pencalonan capres Jokowi menggelar pertemuan di Gedung Joeang 45. Saat inipun Jokowi perlu mendapat dukungan dari mantan aktivis mahasiswa lintas generasi di tempat yang sama," ungkap Muslim.
Kata Muslim, ada kemungkinan dalam pertemuan itu, ada upaya untuk menggembosi aksi mahasiswa 20 Mei 2015 yang menginginkan Jokowi-JK turun dari jabatannya. "Bisa jadi pertemuan di Gedung Joeng itu, sebagai upaya untuk menggembosi gerakan mahasiswa dan rakyat pada 20 Mei 2015," jelas mantan aktivis ITB era 80-an ini.
Muslim mengingatkan, saat ini popularitas Jokowi dalam posisi terendah di mana berbagai kebijakan pemerintah banyak merugikan rakyat. "Saat ini kebijakan Jokowi merugikan masyarakat kecil. Rakyat sudah menjerit. Mereka ini akan menuntut langsung ke Jokowi," pungkas Muslim.
Sumber gan: www.intelijen.co.id
Link: http://adf.ly/1F3Dsh