Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang menggiring opini bahwa dirinya masih didukung banyak rakyat dengan memanfaatkan lembaga survei.
"Ada survei terbaru yang menyebutkan elektabilitas Jokowi masih tinggi dibanding Prabowo setelah Pilpres 2014. Padahal Prabowo khan belum tentu ikut Pilpres 2019," kata pengamat politik Muslim Arbi kepada intelijen, Rabu (8/4).
Muslim melihat survei tersebut terlalu dipaksakan dengan menggiring opini Jokowi didukung banyak rakyat. "Ini bagian dari operasi senyap dari Jokowi dan timnya di mana saat ini pemerintah dikritik banyak pihak," ungkap Muslim.
Kata mantan aktivis ITB era 80-an, Jokowi terlihat kebingungan dengan berbagai demo dan keluhan masyarakat terkait kondisi bangsa sekarang.
"Bahkan demo mahasiswa sudah menyuarakan untuk penurunan Jokowi. Ini yang membuat Jokowi tidak populer lagi," jelas Muslim.
Lanjut Muslim, Jokowi sedang menyiapkan akting agar menjadi populer lagi di tengah masyarakat. "Bagi Jokowi yang penting itu populer. Ia tidak memikirkan kebijakan yang berpihak pada rakyat," pungkas Muslim.
Pilpres 2014 berakhir dengan kemenangan Jokowi-JK atas Prabowo-Hatta. Setelah tahun berganti, ternyata elektabilitas keduanya juga semakin terpaut jarak yang tak sedikit.
"Seandainya Pilpres ulang dilakukan hari ini, publik lebih memilih Jokowi (45,8%) dibanding Prabowo (30,0%) untuk menjadi Presiden," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, Selasa (7/4) sebagaimana dikutip detik.com
sumber: http://www.intelijen.co.id/dukungan-...embaga-survei/
wahh ternyata.................
Link: http://adf.ly/1E8Ktk
"Ada survei terbaru yang menyebutkan elektabilitas Jokowi masih tinggi dibanding Prabowo setelah Pilpres 2014. Padahal Prabowo khan belum tentu ikut Pilpres 2019," kata pengamat politik Muslim Arbi kepada intelijen, Rabu (8/4).
Muslim melihat survei tersebut terlalu dipaksakan dengan menggiring opini Jokowi didukung banyak rakyat. "Ini bagian dari operasi senyap dari Jokowi dan timnya di mana saat ini pemerintah dikritik banyak pihak," ungkap Muslim.
Kata mantan aktivis ITB era 80-an, Jokowi terlihat kebingungan dengan berbagai demo dan keluhan masyarakat terkait kondisi bangsa sekarang.
"Bahkan demo mahasiswa sudah menyuarakan untuk penurunan Jokowi. Ini yang membuat Jokowi tidak populer lagi," jelas Muslim.
Lanjut Muslim, Jokowi sedang menyiapkan akting agar menjadi populer lagi di tengah masyarakat. "Bagi Jokowi yang penting itu populer. Ia tidak memikirkan kebijakan yang berpihak pada rakyat," pungkas Muslim.
Pilpres 2014 berakhir dengan kemenangan Jokowi-JK atas Prabowo-Hatta. Setelah tahun berganti, ternyata elektabilitas keduanya juga semakin terpaut jarak yang tak sedikit.
"Seandainya Pilpres ulang dilakukan hari ini, publik lebih memilih Jokowi (45,8%) dibanding Prabowo (30,0%) untuk menjadi Presiden," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, Selasa (7/4) sebagaimana dikutip detik.com
sumber: http://www.intelijen.co.id/dukungan-...embaga-survei/
wahh ternyata.................
Link: http://adf.ly/1E8Ktk

