Pihak kelurahan maupun kecamatan tidak mengetahui Jalan Tebet Utara I, Tebet Timur, Jakarta Selatan dijadikan sebagai penampungan pekerja seks komersial (PSK), waria dan gay.
Salah satu warga sekitar yang enggan disebutkan namanya mengatakan, Lurah Tebet Timur Bambang Suhada datang ke lokasi dibunuhnya Deudeuh Alfi Sahrin alias Empi alias Tata Chubby. Dia kaget lokasi itu terdapat banyak waria dan perempuan tunasusila.
"Dia kaget dikirainnya kantor ini tempat kosan. Tahu-tahu isinya begini," ungkap pria itu kepada Okezone di lokasi, Tebet Timur, Jakarta Selatan, Rabu (15/4/2015).
Pria yang sudah mengekos puluhan tahun itu mengatakan, sudah sejak lama kawasan tersebut dihuni oleh perempuan malam dan pekerja seks sesama jenis.
"Di sini mah puluhan tahun lebih deh banyak yang begitu sudah enggak heran lagi. Dulunya ini tanah milik TNI, dibeli sama warga jadi rumah terus dibuat kosan," tambahnya.
Lebih jauh dia memaparkan, terdapat lima kamar kos yang dihuni oleh para PSK dan waria. "Kamar nomor 15C, 16C, 18C, 28, 30 sama 31 itu kosan isinya begituan semua," jelasnya.
Dia menambahkan, wilayah itu dikenal sebagai vagina street karena banyak "tamu" yang mencari tempat untuk melampiasan hawa nafsu. "Di sini mau apa saja ada. Dari anak SMP, SMA sampai waria ada, mau pilih yang mana?" katanya.
Diketahui, sejak terkuaknya kasus pembunuhan sadis terhadap Deudeuh Alfi Sahrin banyak warga datang melintas untuk mencari "mangsa". Sudah sejak lama kawasan tersebut tidak dijaga petugas keamanan sehingga kawasan itu rawan terhadap tindak kriminal dan prostitusi.
sumber (okz.me)
Link: http://adf.ly/1F31PJ
Salah satu warga sekitar yang enggan disebutkan namanya mengatakan, Lurah Tebet Timur Bambang Suhada datang ke lokasi dibunuhnya Deudeuh Alfi Sahrin alias Empi alias Tata Chubby. Dia kaget lokasi itu terdapat banyak waria dan perempuan tunasusila.
"Dia kaget dikirainnya kantor ini tempat kosan. Tahu-tahu isinya begini," ungkap pria itu kepada Okezone di lokasi, Tebet Timur, Jakarta Selatan, Rabu (15/4/2015).
Pria yang sudah mengekos puluhan tahun itu mengatakan, sudah sejak lama kawasan tersebut dihuni oleh perempuan malam dan pekerja seks sesama jenis.
"Di sini mah puluhan tahun lebih deh banyak yang begitu sudah enggak heran lagi. Dulunya ini tanah milik TNI, dibeli sama warga jadi rumah terus dibuat kosan," tambahnya.
Lebih jauh dia memaparkan, terdapat lima kamar kos yang dihuni oleh para PSK dan waria. "Kamar nomor 15C, 16C, 18C, 28, 30 sama 31 itu kosan isinya begituan semua," jelasnya.
Dia menambahkan, wilayah itu dikenal sebagai vagina street karena banyak "tamu" yang mencari tempat untuk melampiasan hawa nafsu. "Di sini mau apa saja ada. Dari anak SMP, SMA sampai waria ada, mau pilih yang mana?" katanya.
Diketahui, sejak terkuaknya kasus pembunuhan sadis terhadap Deudeuh Alfi Sahrin banyak warga datang melintas untuk mencari "mangsa". Sudah sejak lama kawasan tersebut tidak dijaga petugas keamanan sehingga kawasan itu rawan terhadap tindak kriminal dan prostitusi.
sumber (okz.me)
Link: http://adf.ly/1F31PJ
