Dari 1.400 perlintasan kereta api di wilayah Jawa Timur, hanya 10 persen perlintasam yang memiliki palang pintu dan dijaga oleh petugas khusus.
Seksi perkertaapian dishub dan LLAJ Prov Jatim, Arjani Hia Putra mengatakan, masih banyaknya perlintasan kereta api tak berpalang pintu dan tanpa penjagaan disebabkan oleh minimnya anggaran serta keersediaan SDM.
"Upaya sementara yang kita lakukan untuk mengantisipasi keselamatan pengguna jalan adalah dengan memasang papan peringatan atau rambu dan jalan kejut dipasang sebelum rel," ujar Arjani di sela semintar keselamatan transportasi kereta api di Kota Malang, Rabu (22/4/2015).
Menurutnya, perlintasan kereta api yang telah memiliki palang pintu dan dijaga petugas adalah perlintasan yang arus lalu lintasnya padat. "Penempatan penjaga di sejumlah perlintasan kereta api juga berdasarkan kajian," tuturnya.
Seksi perkertaapian dishub dan LLAJ Prov Jatim, Arjani Hia Putra mengatakan, masih banyaknya perlintasan kereta api tak berpalang pintu dan tanpa penjagaan disebabkan oleh minimnya anggaran serta keersediaan SDM.
"Upaya sementara yang kita lakukan untuk mengantisipasi keselamatan pengguna jalan adalah dengan memasang papan peringatan atau rambu dan jalan kejut dipasang sebelum rel," ujar Arjani di sela semintar keselamatan transportasi kereta api di Kota Malang, Rabu (22/4/2015).
Menurutnya, perlintasan kereta api yang telah memiliki palang pintu dan dijaga petugas adalah perlintasan yang arus lalu lintasnya padat. "Penempatan penjaga di sejumlah perlintasan kereta api juga berdasarkan kajian," tuturnya.
Selain dijaga petugas, sejumlah perlintasan juga dipasang peringatan elektronik. Namun sayang alat elektronik yang dipasang kerap kali hilang lantaran dicuri. "Kalau sudah begitu, salah satu alternatifnya dengan melakukan rekayasa lalu lintas dengan menggabung perlintasan yang berdekatan," tandasnya.
Sementara itu, Direktur Keselamatan Perkeretaapian Dirjen Perekeretaapian Kementrian Perhubungan, Sugiadi Waluyo mengakui, jika kekurangn SDM menjadi salah satu faktor minimnya penjagaan palang pintu kereta. "Idealnya satu palang pintu kereta dijaga oleh tiga orang," tuturnya.
Ia menambahkan, sebenarnya Kemenhub memiliki anggaran untuk para penjaga palang pintu kereta meski anggarannya masih terbatas. "Penjaga palang pintu kereta harus diberi pelatihan dan bersertifikasi," imbuhnya.
Pihaknya berharap masyarakat lebih waspada ketika melewati perlintasan kereta tak berpalang pintu. Sebab kawasan tersebut rawan kecelakaan. "Terkadang masyarakat yang ingin menerobos palang pintu juga menjadi permasalahan penyebab kecelakaan di perlintasan kereta api," pungkasnya.
Sumber (beritajatim.com)
Hal ini sebenarnya juga diperparah oleh tindakan masyarakat dan para pengembang pemukiman yang seenaknya membuat perlintasan liar.....
Tapi memang idealnya semua perlintasan sebidang diganti overpass/fly over saja
Dikutip dari: http://adf.ly/1FfGmJ


