Menteri BUMN Dahlan Iskan menganggap wajar jika Jokowi-JK tidak menghabiskan waktu untuk berbulan madu pasca kemenangan hasil ketetapan KPU, kemarin. Menurut Dahlan keduanya harus langsung bekerja, meski belum secara definitif menjadi presiden dan wakil presiden.
"Pekerjaan pertama adalah bekerja sama dengan pemerintah yang sekarang untuk menggodok RAPBN tahun depan," kata Dahlan kepada globalindo.co, Rabu (23/7/2014).
Ia menjelaskan pengajuan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun ini adalah wewenang presiden SBY. Namun yang akan melaksanakannya adalah Presiden Jokowi.
"Jangan sampai Pak Jokowi bekerja berdasarkan anggaran yang dia tidak tahu alokasinya. Kalau sampai itu terjadi bisa-bisa Pak Jokowi tidak bisa mengerjakan apa yang dia janjikan dalam kampanye," katanya.
Menurutnya janji kampanye Jokowi akan ditagih keras oleh Koalisi Merah-Putih, bahkan kata Dahlan, mereka akan memeloti semua janji Jokowi.
"Beruntung bahwa Pak SBY menunjukkan niat yang sangat baik untuk mengajak presiden terpilih ikut menyiapkan RAPBN tahun ini," ucap Dahlan.
Dahlan, mengatakan RAPBN itu sekarang sedang disusun dan akan diajukan ke DPR bulan depan. Sehingga Jokowi harus memasukkan program utamanya dalam RAPBN itu sehingga tersedia anggaran untuk melaksanakan program-programnya.
Ia mencontohkan di bidang kesehatan, tahun ini anggaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan hanya Rp 16,5 triliun. Jumlah ini masih kurang, sehingga dampaknya banyak sekali komplain dari pasien maupun dokter.
"Saya menghitung harusnya anggarannya Rp 35 triliun. Ini tidak besar, mengingat yang menikmati seluruh rakyat Indonesia," katanya.
Dahlan menambahkan, misalnya untuk anggaran untuk pesantren, PAUD dan sekolah swasta, harus sudah dialokasikan tahun ini. Selain itu, juga anggaran riset, subsidi pupuk, benih dan seterusnya.
"Dengan demikian tahun depan presiden Jokowi bisa langsung bekerja," tegas Dahlan.(dtc/gbi)
Sumber: http://www.globalindo.co/2014/07/23/...resmi-dilantik
