SITUS BERITA TERBARU

PKS partai pejuang, tak menyerah diterpa badai. Tak akan kelelep hanya krn oposisi ..

Thursday, July 31, 2014
Tifatul: PKS partai pejuang, tak menyerah diterpa badai

2 April, 2014

Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring mengatakan PKS merupakan partai para pejuang yang siap membawa bangsa ini menjadi maju. "PKS adalah partainya para pejuang dan petarung. Kita mewarisi darah pejuang yang tidak akan menyerah kalah meski dihantam badai," katanya saat menjadi juru kampanye nasional PKS di Lapangan Rengas Pulau, Medan Marelan, Kamis.

Ia mengajak ribuan kader dan simpatisan PKS yang memadati Lapangan Rengas Pulau tersebut untuk menyampaikan kepada semua orang, bahwa perjuangan yang dijalankan PKS bukanlah perjuangan untuk kepentingan diri sendiri maupun kelompok.

Melainkan perjuangan untuk semua demi membawa bangsa ini menjadi negara maju yang setara dengan negara-negara maju lainnya, dan tidak dipandang sebelah mata lagi. "Kepada semua kader dan simpatisan PKS, mari sampaikan misi perjuangan PKS ini secara berantai, karena perjuangan kita adalah perjuangan yang di ridhoi Allah," katanya.

Sementara Wakil Ketua DPP PKS Gatot Pujo Nugroho dalam orasinya mengatakan semua kader PKS berpolitik dalam keadaan suka cita demi mengobarkan semangat untuk mencapai kejayaan negeri di mata dunia. Menurut dia, Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam, namun kekayaan tersebut tidak akan dapat membawa kesejahteraan jika tidak diimbangi dengan tiga hal, yakni keimanan dan takwa, sarana atau infrastruktur, serta semangat perjuangan. "Artinya kekayaan SDM baru dapat membawa bangsa ini menjadi bangsa maju kalau, masyarakatnya beriman yang didukung adanya infrastruktur memadai serta dibarengi semangat untuk berjuang," katanya.
http://www.matahaticorp.com/tifatul-...diterpa-badai/

Jokowi Presiden, PKS Pilih Oposisi
Sabtu, 22 Maret 2014, 22:07 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) siap beroposisi apabila bakal calon presiden PDIP, Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden. PKS menilai Jokowi tidak memiliki konsep yang jelas dalam menyelesaikan persoalan bangsa. "Kami khawatir penyelamatan bangsa ini malah makin berlarut-larut kalau Jokowi jadi presiden. Kami lebih baik berada di luar kekuasaan dan menjadi oposisi," kata Wakil Sekretaris Jenderal PKS, Fahri Hamzah kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (22/3).

Fahri mengumpamakan popularitas Jokowi sekarang dengan kondisi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat maju sebagai capres di Pemilu 2004. Menurut Fahri, baik Jokowi maupun SBY sama-sama dipilih masyarakat karena perilaku pencitraan yang tidak ada kaitan dengan kemampuan menyelesaikan masalah bangsa. "Pada dasarnya SBY ketika jadi presiden sama dengan Jokowi. Dianggap mampu padahal tidak ada bukti akan kemampuannya," ujar Fahri.

PKS belajar banyak dari gaya pemerintahan yang hanya mengandalkan pencitraan. Untuk itu dia juga meminta masyarakat jeli dalam menilai kualitas calon pemimpin seperti Jokowi. Bahkan menurut Fahri, sosok SBY masih jauh lebih baik daripada Jokowi. "Paling tidak SBY memiliki wawasan nasional, sedangkan Jokowi jangankan wawasan nasional, wawasan Jakarta saja tidak," kritik Fahri.

Fahri tidak habis pikir dengan keputusan Jokowi maju jadi capres. Menurutnya ini menunjukan Jokowi tipikal pemimpin yang haus kekuasaan dan tidak amanah. Apalagi Jokowi sebelumnya juga pernah meninggalkan jabatan sebagai Wali Kota Solo demi menjadi Gubernur DKI Jakarta. "Orang yang tidak memegang komitmen dan selalu berburu jabatan yang lebih tinggi, tentunya bukan orang yang kita butuhkan," kata Fahri.
http://www.republika.co.id/berita/pe...-pilih-oposisi

PDI-P: Kita Lihat Saja Konsistensi PKS...
Jumat, 14 Juni 2013 | 14:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Bambang Wuryanto mengatakan, partainya membuka pintu bagi Partai Keadilan Sejahtera untuk bergabung dalam barisan oposisi jika keluar dari koalisi pendukung pemerintah. "Sumonggo saja, sikap kami sudah jelas awal akhir (oposisi) dua periode. Semua kami anggap kawan, semua bagian dari anak bangsa," kata Bambang di Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat (14/6/2013).

Anggota Komisi VII DPR ini mengungkapkan, PDI Perjuangan tetap konsisten dengan posisinya sebagai partai oposisi. Meski demikian, ketika partai menyatakan menjadi oposisi, banyak yang pesimistis.

Bambang juga mempertanyakan, pilihan sikap PKS yang menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Sikap ini berbeda dengan kesepakatan partai-partai koalisi yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan. "Tapi kita lihat, konsistenkah sahabat kita PKS? Kita lihat saja," ujarnya.

Isu mengenai bakal didepaknya PKS dari koalisi terus bergulir seiring sikapnya yang berseberangan dengan koalisi. PKS menyatakan, sikap final partainya adalah menolak kenaikan harga BBM, tetapi tetap memilih berada di koalisi. Akan tetapi, PKS seolah menantang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan menyatakan mempersilakan Presiden untuk menggunakan hak prerogatifnya mendepak PKS dari koalisi.
http://nasional.kompas.com/read/2013...istensi.PKS...

-----------------------------------

Tahun 2019 kelak, rakyat akan langsung tahu seberapa hebat kemampuan Jokowi memimpin negeri ini. Apakah mirip dengan gayanya memimpin Jakarta dulu, yaitu banyak janji-janji saja tapi tak ditepati. Rakyat akan mencatat semua itu, dan akan menentukan keputusannya saat pemilu dan pilpres di 2019 kelak. Lima tahun lagi, meskipun Jokowi berkuasa, Pemilu dan Pilpres serta KPU yang akan datang pasti tak bisa lagi berbuat 'macam-macam' seperti di masa lalu.

Suara rakyat akan dikawal betul-betul, sistem pemilih pasti akan dirubah total, dan dukungan media, dan para konglomerat pasti terpecah belah akibat disamakannya waktu pencoblosan pemilu legislatif dan pilpres. Orang tak tahu, partai mana yang akan menang, dan capres parpol mana yang akan keluar sebagai pemenang, karena akan ada maksimal sekitar 10 capres (akibat tak ada lagi batasan 'presidential thereshold' seperti saat ini sehingga tiap parpol yang ikut pemilu, boleh mengusulkan presidennya masing-masing). Pilpres pasti 2 putaran, yang diputaran kedua itu kelak akan terjadi capres-capres yang kalah di putaran pertama, mengajak pemilihnya memilih capres pilihannya





Link: http://adf.ly/qimxu
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive