SITUS BERITA TERBARU

Jero Wacik Diduga Terseret Kasus Rudi. Jero Wacik Dengar Informasi Rudi Dijebak

Wednesday, August 14, 2013
[imagetag]
Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini berbicara dengan Menteri ESDM Jero Wacik sebelum rapat kerja terbatas dengan Presiden SBY di Jakarta, pada 7 Mei 2013. TEMPO/Subekti

Pengamat:
Jero Wacik Diduga Terseret Kasus Rudi
Rabu, 14 Agustus 2013 | 10:35

Jakarta - Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah menduga kasus dugaan suap yang menjerat Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini berkaitan dengan pendanaan konvensi calon presiden (capres) Partai Demokrat. Karena itu, ia meminta KPK untuk mengusut keterlibatan pihak lain guna menelusuri kasus tersebut.

Bahkan, Iberamsjah meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik turut bertanggung jawab. Apalagi, Jero merupakan Ketua Pengawas SKK Migas. "Cara membuktikannya memang susah. Tapi kemungkinan ke arah persiapan dana konvensi bisa saja terjadi," kata Iberamsjah kepada Beritasatu, di Jakarta, Rabu (14/8). "Korupsi itu tidak pernah tidak ada konspirasi. KPK harus berani usut sampai ke akar, jangan hanya Rudi saja. Patut dipertanyakan Jero Wacik tak terlibat. Jero Wacik dia harus bertanggung jawab," tegasnya.

Lebih lanjut, Iberamsjah mengaku terkejut dengan penangkapan Rudi. Menurutnya, Rudi merupakan sosok yang baik dan jujur. "Saya kenal Rudi. Dia orangnya lempeng saja. Tapi kalau sudah masuk sarang penyamun sulit," paparnya.
http://www.beritasatu.com/nasional/1...asus-rudi.html

Kepala SKK Migas ditangkap KPK, Jero Wacik merasa kebobolan
Rabu, 14 Agustus 2013 14:12:56

[imagetag]
Jero Wacik

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik merasa kebobolan dengan penangkapan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini oleh KPK. Sebab, sejak Mahkamah Konstitusi lewat putusannya membubarkan BP Migas, Kementerian ESDM terus mengawasi kinerja lembaga pimpinan Rudi tersebut. "Kita kan mengawasi kebijakan-kebijakannya. Saya selalu mengatakan kepada beliau kebijakannya begini, kami berempat di Komisi Pengawas, ada saya ketua, wamen ESDM, ibu wamenkeu, dan kepala BPKM. Jadi kebijakan strategis diawasi," ujar Jero di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (14/8).

Saat ini, lanjut Jero, pemerintah belum dapat mengambil langkah apapun selama proses pemeriksaan terhadap Rudi di KPK. Sembari menunggu informasi dari lembaga pimpinan Abraham Samad itu, Jero mengaku sudah menyiapkan sejumlah langkah dalam menyelamatkan industri migas di Tanah Air. "Hari ini kami tunggu dari KPK karena sedang diperiksa Pak Rudinya, dan sampai saat ini masih dinyatakan terperiksa jadi belum dinyatakan sebagai apa (tersangka), dan itu kita tunggu. Nanti kalau sudah dijelaskan seperti apa, tindakan kami sudah siap untuk pengamanan industri migas," tandasnya.

Terakhir, ia mengaku menyayangkan penangkapan terhadap KPK tersebut. Semalam, Jero sedang bersantai di kediamannya sampai mendengar berita tertangkapnya Rudi. "Saya prihatin. Jangan arahkan saya kecewa, tapi saya terkejut," ucapnya
http://www.merdeka.com/peristiwa/kep...kebobolan.html

KORUPSI MIGAS
Jero Wacik Dengar Informasi Rubi Dijebak
Rabu, 14 Agustus 2013 | 14:35 WIB

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Rabu (14/8/2013). Dia melaporkan penangkapan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rubi Rubiandini oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di rumah dinasnya Jalan Brawijaya VIII, Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2013) malam. "Tadi saya melaporkan ke Presiden bahwa Pak Rudi ditangkap. Saya tidak tahu persis kasusnya apa. Tapi saya usulkan ke Presiden, yang paling penting dilakukan menjaga agar industri Migas tetap bisa berjalan dengan baik," kata Jero Wacik, Rabu (14/8/2013).

Jero Wacik mengaku belum tahu persis kasus apa yang melanda bawahannya itu, kenapa sampai ditangkap KPK. "Tapi kami dengar dari pemberitaan media massa bahwa Pak Rubi ditangkap KPK. Kami belum tahu kasusnya apa. Karena itu kami antisipasi," kata Jero Wacik. KPK menangkap Rubi saat menerima suap di rumahnya, Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2013) malam.

Rubi ditangkap bersama pihak swasta berinisial A. Dari penangkapan tersebut juga ikut diamankan uang sebesar 400 ribu dolar AS. Uang itu diduga untuk menyuap Rubi guna memenangkan perusahaan asal Singapura yang diurus A, dalam tender pembelian minyak. Namun, pada pengembangannya KPK kembali menemukan uang sekitar 300 ribu dolar Amerika berkaitan kasus yang sama. Jero Wacik mengaku belum tahu kalau kasus Rudi terkait suap.

"Kita kan belum tahu apa itu. Tadi kan dibahas di beberapa media. Ada yang mengatakan suap, ada yang katakan dijebak. Kita nggak tahu lah, kita serahkan kepada hukum," kata Jero Wacik.

Sebagai Ketua Pengawas SKK Migas, Jero Wacik mengaku sulit berkomunikasi dengan Rubi sampai sekarang. "Nggak bisa komunikasi. Tapi kita kan mengawasi kebijakan-kebijakannya. Saya selalu mengatakan kepada beliau kebijakannya begini," kata Jero Wacik.
http://wartakota.tribunnews.com/deti...i-rubi-dijebak

KPK Segel Ruangan Rudi di SKK Migas
Rabu, 14 Agustus 2013 | 9:59

[imagetag]

[JAKARTA] Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali beraksi. Kali ini, lembaga pimpinan Abraham Samad tersebut menangkap tangan Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas) Rudi Rudiandini di Jakarta kemarin malam. Bahkan KPK telah bergerak cepat dengan menyegel ruang kerja guru besar Institut teknologi Bandung (ITB) tersebut. �Betul bahwa Pak Rubi kemarin malam ditangkap KPK. Ruang kerja beliau juga sudah disegel KPK dan akan segera diperiksa oleh tim dari KPK,� ujar Kepala Humas SKK Migas, Elan Biantoro kepada SP di Jakarta, Rabu (14/8).

Disampaikan Elan, pihaknya mengaku kaget dengan penangkapan ini. Apalagi sampai saat ini belum ada pemberitahuan resmi dari KPK kepada SKK Migas.
�Tadi pagi saya bangun, sudah banyak telepon dari teman-teman media. Jadi saya tahunya justru dari teman-teman media. Kemudian saya cari tahu, dan juga saya dengar Pak Johan Budi menyampaikan di media bahwa Pak Rubi ditangkap. Jadi ini seperti mimpi,� kata Elan.

Bagi Elan yang sudah mengenal Rubi sejak mahasiswa, penangkapan ini memang sangat mengagetkan. �Beliau kakak kelas saya di ITB. Dia jurusan perminyakan angkatan 1980, saya Biologi angkatan 1983. Jadi kami satu area,� ujarnya. Menurut Elan, sejak mahasiswa Rubi sudah dikenal pandai, pekerja keras dan mudah bergaul. Sikap tersebut, lanjut Elan, tetap ada pada Rubi hingga saat ini. �Beliau pribadi yang kredibilitasnya bagus, sangat transparan dan welcome dengan siapa saja. Meskipun dia Kepalka, tapi tidak pernah menjaga jarak dengan siapapun. Dia sangat akrab,� tuturnya.

Selain itu, dari segi kinerja, Elan melihat Rubi adalah pribadi yang berprestasi. Menurut Elan, selama tujuh bulan memimpin SKK Migas, Rubi mencatatkan prestasi yang baik. �Tingkat produksi selama tujuh bulan dia pimpin tidak turun, bahkan naik sedikit. Jadi komitmen SKK untuk menjaga produksi di bawah kepemimpinan pak Rubi terbukti,� katanya. Karenanya, bagi karyawan SKK Migas, penangkapan ini sangat mengagetkan.

Setibanya di kantor pagi ini, Elan juga mendapati ruangan Rubi sudah disegel oleh KPK. Menurutnya, pihaknya sedang menunggu tim dari KPK yang akan memeriksa ruangan kerja Rubi. �Tadi pagi saya merasa masih mimpi. Tapi setelah lihat ruang kerja disegel, baru sadar bahwa ini benar-benar ril. Kita sedang menunggu tim dari KPK yang akan memeriksa ruangan kerjanya untuk mencari bukti-bukti yang mereka anggap perlu,� jelas Elan yang satu almamater dengan Rubi ini.

Elan mengaku hingga saat ini belum mengetahui secara pasti kasus apa yang membuat KPK menangkap mantan Wakil Menteri ESDM tersebut. Beredar kabar, bahwa penangkapan Rudi dikarenakan menerima suap dari perusahaan asal Amerika Serikat Palm Kernel Oil. �Mengenai kasus kami sangat tidak tahu. Kami baca di media ini terkait dengan Kernel Oil. Terus terang setahu saya kami tidak pernah berhubungan dengan Kernel Oil,� tegasnya.

Meski demikain, Elan menyatakan SKK Migas akan mengikuti proses hukum dan siap membantu kerja KPK dalam penyelidikan kasus ini. �Sebagai warga negara yang baik, kita akan ikuti proses hukum ini. Bahkan kita akan berkomunikasi dengan KPK untuk menanyakan apa ada yang bisa kita bantu untuk menyelesaikan kasus ini,� jelas Elan.

Selain itu, sebagai orang yang bekerja di SKK Migas, Rubi juga berhak mendapatkan bantuan hukum dari lembaganya. �Kita akan menyediakan bantuan hukum. Kita punya divisi hukum dan nanti akan mencoba mengambil langkah-langkah strategis untuk mensupport Pak Rubi sehingga mendapatkan proses hukum yang adil,� kata Elan.

Mengenai operasional SKK Migas, Elan menyatakan tidak terpengaruh signifikan dengan penangkapan ini. Sebab, sistem di SKK Migas sudah berjalan dengan baik di seluruh Indonesia. �Pak Rubi memang kepala SKK Migas, tapi dia hanya satu di antara ratusan pekerja di sini. Banyak orang profesional di SKK Migas. Apalagi selama ini Pak Rubi sudah membuat sistem dan pembagian kerja yang baik. Semua tugas-tugas sudah terdistribusi dengan baik dari Sabang sampai Merauke,� paparnya.

Rubi merupakan lulusan Teknik Perminyakan ITB tahun 1985. Rubi menuntaskan studi doktoralnya di Technische Universitaet Clausthal, Jerman pada 1991 dan menjadi dosen di almamaternya. Saat mengajar di ITB, pria kelahiran Tasikmalaya, 9 Februari 1962 ini bahkan pernah dinobatkan menjadi dosen teladan. Pada 2009, Rubi kemudian menjadi penasehat ahli Kepala BPMIGAS.

Hanya setahun menjadi penasehat ahli, Rubi diangkat menjadi Corpporate Secretary BPMIGAS. Setahun kemudian Rubi naik menjadi Deputi Pengendalian Operasi BPMIGAS. Di posisi ini pun Rubi hanya sempat bekerja selama setahun, karena kemudian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengangkatnya menjadi Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menggantikan Wamen sebelumnya, Widjajono Partowidagdo yang meninggal pada 21 April 2012. Tak sampai setahun menduduki posisi Wamen di bawah Jero Wacik, pada awal tahun ini dia diangkat menjai Kepala SKK Migas
http://www.suarapembaruan.com/home/k...rja-rudi/39954

SBY Tahu Penangkapan Rudi Rubiandini dari Media
RABU, 14 AGUSTUS 2013 | 13:01 WIB

[imagetag]
Presiden SBY

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengetahui kabar penangkapan Kepala Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rubi Rubiandini. Menurut juru bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, kabar penangkapan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi itu diketahui Presiden lewat media massa. "Laporan langsung dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik belum diterima Presiden sampai siang ini," kata Julian di gedung Bina Graha, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 14 Agustus 2013.

Menurut Julian, dalam pelaksanaannya, kerja SKK Migas diawasi oleh Komisi Pengawas. Ketua Komisi adalah Jero Wacik, yang juga menjabat Menteri ESDM. Karena itu, laporan ihwal kabar penangkapan Rudi Rubiandini masih ditunggu Presiden dari Menteri Jero. "Kami kira sudah sepatutnya dan kelazimannya bahwa bila ada suatu kasus di kementerian tertentu, menteri yang akan melaporkan langsung kepada Presiden," ujar Julian.

Ia belum bisa memastikan waktu pasti Menteri Jero melapor. "Kami masih menunggu," ucap Julian. Meski begitu, ia menambahkan, Presiden berkeinginan untuk memastikan penyelenggaraan pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas tetap berjalan dengan baik. (Baca: SBY Tunggu Laporan Penangkapan Kepala SKK Migas). Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap Rudi di rumahnya, Jalan Brawijaya, Jakarta, pada Selasa, 13 Agustus 2013, pukul 22.30. Juru bicara KPK, Johan Budi S.P., membenarkan keterangan tersebut. "Ada tiga orang yang ditangkap, yakni R dan S serta E. Kedua orang itu dari swasta," katanya.

Johan menjelaskan, status ketiga orang itu masih terperiksa, belum tersangka. Rudi disangka menerima suap sebanyak dua kali, yakni US$ 300 ribu pada bulan Ramadan dan US$ 400 ribu setelah Lebaran. Totalnya US$ 700 ribu. Uang ini dari sebuah perusahaan asing yang bergerak di sektor minyak.
http://www.tempo.co/read/news/2013/0...gas-dari-Media

Suap untuk Rudi Rubiandini Terkait Tender Minyak
RABU, 14 AGUSTUS 2013 | 13:44 WIB

[imagetag]
Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK) Migas, Rudi Rubiandini, karena diduga menerima suap terkait tender minyak yang tidak bisa diolah oleh kilang minyak di dalam negeri. "Ini dugaan suap dalam tender minyak," kata Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas hari ini, Rabu, 14 Agustus 2013. Namun Busyro belum mau menjelaskan detail soal motif suap tersebut. "Sebentar lagi pimpinan akan menyampaikan ke media."

Tadi malam, penyidik KPK telah menangkap mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini bersama koleganya, seorang swasta berinisial A. Rudi Rubiandini dibekuk saat hendak keluar dari rumahnya di Jalan Brawijaya Nomor 8, Jakarta, sekitar pukul 22.30. KPK menangkap Rudi Rubiandini bersama empat orang lainnya dengan uang tunai US$ 400 ribu dan ribuan dolar lagi yang masih dalam proses penghitungan. Selain itu, dari rumah Rudi, KPK juga mengamankan tas berwarna hitam dan sebuah sepeda motor gede. Dalam penggeledahan di rumah Rudi, KPK juga menemukan uang US$ 300 ribu, yang diduga pemberian pertama dari Kernel Oil, perusahaan yang diduga berkepentingan dalam suap itu. (baca: Rudi Rubiandini Diduga Terima Suap Bertahap)

Setelah penangkapan di rumah Rudi, penyidik KPK kembali melakukan penangkapan terhadap S di Apartemen Mediterania Tower H, Jakarta, pukul 24.00. "Tapi yang diduga terlibat hanya tiga tadi (Rudi, S, dan A)," kata juru bicara KPK, Johan Budi S.P. Selain A dan S, KPK juga menahan dua petugas keamanan dan sopir pribadi Rudi untuk dimintai keterangan.
http://www.tempo.co/read/news/2013/0...-Tender-Minyak

---------------------------------

Kalau KPK bisa membuktikan bahwa ada kaitan antara kasus Rudi itu dengan Jero Wacik, berarti untuk kesekian kalinya menteri SBY yang kadernya Demokrat, terlibat lagi kasus korupsi. Alamak!


[imagetag]
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive