SITUS BERITA TERBARU

[What???, maksud LOE ?] Wamen ESDM: Sumur di Blok Mahakam 98% Sudah Berwujud Air

Saturday, August 31, 2013

Wamen ESDM: Sumur di Blok Mahakam 98% Sudah Berwujud Air

[imagetag]
Wakil Menteri (Wamen) ESDM Susilo Siswoutomo mengungkapkan bahwa produksi minyak dan gas bumi di Blok Mahakam tidak maksimal seperti dahulu. Alasannya saat ini di 98% produksi yang keluar di Blok Mahakam adalah air.

"Temen-temen jangan berpikir mengoperasikan Blok Mahakam mengoperasikan Mahakam sama dengan mengoperasikan Lapangan Banyurip," ucap Susilo ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (29/8/2013).

Susilo menjelaskan lapangan Banyurip (Blok Cepu) merupakan lapangan minyak baru jadi ketika keran dibuka yang keluar peluangnya 100% minyak bumi.

"Banyurip itu masih baru, jadi waktu produksi dan begitu dibuka kerannya hampir 100% yang keluar masih minyak, kalau di Blok Mahakam itu 98% sudah berwujud air," ucap Susilo.

Menurutnya pengelolaan Blok Mahakam itu memiliki kompleksitas yang berbeda-beda, sehingga persoalannya mengoperasikan Blok Mahakam tak semua pihak bisa menggarapnya.

"Oleh karena itu kompleksitasnya berbeda-beda, bukan berarti siapapun bisa menjalankan itu (Blok Mahakam)," katanya.

Saat ini kata Susilo, Pemerintah tetap berpatokan keberpihakan terhadap kepentingan nasional, namun yang penting siapapun yang mengelola Blok Mahakam nanti, pendapatan negara yang didapat di Blok tersebut harus lebih dari saat ini.

"Kita tetap berpihak pada kepentingan nasional, itu pasti, yangg paling penting produksi Blok tersebut yang sudah berakhir kontraknya tetap harus berjalan, negara harus dapat lebih, masalah operator cuma masalah siapa yang nyangkul," tandasnya.

Blok Mahakam yang selama ini digarap oleh oleh Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation akan berakhir 2017. Ada desakan dari dalam negeri agar pengelolaannya diserahkan ke BUMN khususnya Pertamina.


Sumber

Wamen ESDM Tegaskan Total E&P Tetap Dilibatkan di Blok Mahakam
[imagetag]
Wakil Menteri (Wamen) Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo mengungkapkan Total E&P Indonesie tetap akan mengelola Blok Mahakam, di Kalimantan Timur.
Alasannya karena blok tersebut tidak hanya sekedar dioperasionalkan seperti blok minyak dan gas bumi pada umumnya.

Menurut Susilo, kondisi sumur di Blok Mahakam kini hasilnya 98% sudah berwujud air sehingga butuh penanganan khusus.

Dikatakan Susilo untuk itu ketika kontrak Blok Mahakam akan berakhir 2017, maka saat ada kontrak baru pihak Total E&P akan tetap dilibatkan dalam mengelola Blok Mahakam.

"Total akan tetap dilibatkan karena masalah ini tidak bisa hanya sekedar dijalani dengan seperti biasa," ujar Susilo ketika ditemui di Kementerian ESDM, Kamis (29/8/2013).

Hal ini karena pengelolaan Blok Mahakam tidak cukup hanya mengandalkan uang, teknologi dan pengalaman. "Uang dan teknologi serta pengalaman tidaklah cukup untuk mengelola Blok Mahakam, karena diperlukan faktor keempat yaitu pengambilan risiko," ujarnya.

Menurut Susilo, semua pertimbangan akan dievaluasi sebelum memutuskan nasib Blok Mahakam. Kementerian ESDM tidak berkepentingan sama sekali untuk merugikan negara.

"Jadi semua itu kita evaluasi, yang jelas ESDM tidak berkepentingan untuk merugikan negara, tidak ada rencana permainan di zaman yang serba semua disadap, kalau misalkan ada tuduhan buat ini lah itu lah ya janganlah," kata Susilo.

sumber

Mungkin yang terlintas di pikiran agan: "Wah, mamen koq pendapatnya seperti mewakili kepentingan asing. Pasti segala sesuatu itu punya masalah yang merupakan tantangan. Banyak koq tenaga ahli/ expert kita yang diakui dunia, Semoga saja UUD 1945 dapat dijalankan dan bukan hanya retorika." namun begitu saya sih tidak tau ilmu perminyakan, kondisi reservoir dan kandungan yg ada. Dan tidak ingin berpolemik dari sisi politik dan kebijakan.

Tapi mohon dikoreksi, data yang saya miliki sebagai berikut:

1. Masih ada cadangan gas sekitar 8 triliun kaki kubik,� kata Manajer Kalimantan Timur PT Total E&P Indonesie Hardy Pramono.

2. Blok Mahakam terhampar di delta Sungai Mahakam dan laut lepas di sekitarnya. Luasnya 589 kilometer persegi. Selain Lapangan Bekapai, di Blok Mahakam terdapat Lapangan Tunu, Tambora, Handil, Sisi Nubi, Peciko, dan South Mahakam.

3. PT Total E&P Indonesie adalah penghasil gas bumi terbesar di Indonesia. Produksi gas buminya, yaitu gas metana, menyumbang 34 persen dari keseluruhan produksi gas bumi Indonesia. Produksi kumulatif hingga akhir tahun 2011 adalah 15,3 triliun kaki kubik gas dan 1,08 miliar barrel minyak.

4. Khusus di Blok Mahakam, kata Kristanto Hartadi, pada 2012, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan produksi minyak 70.800 barrel per hari (bph) dan produksi gas 2.020 juta standar kaki kubik per hari (million metric standard cubic feet per day/MMSCFD). PT Total E&P Indonesie memenuhinya sebanyak 93 persen.

5. Pada 2013, SKK Migas menargetkan produksi minyak 69.000 bph dan dapat dipenuhi 100 persen. SKK Migas juga menargetkan produk gas 1.577 MMSCFD dan PT Total E&P Indonesie bahkan menghasilkan 112 persen.

Nah, kalau saat ini dikatakan 98% kandungan di Blok Mahakam adalah air, apakah berarti yg hanya 2% itu menghasilkan minyak dan gas seperti data blok Mahakam di atas?

Namun begitu, The POSITIVE SIDE :
- Lapangan yang produksinya sudah banyak airnya hingga 98% saja masih menyimpan cadangan trilliunan cubic feet gas. Apalagi yang belum diproduksikan.
- Dengan kondisi seperti itu saja masih diminati investor asing, masak kita ngga mau eksplorasi untuk mencari lapangan-lapangan baru ?
- Baru satu blok saja, kita sudah berargumentasi habis-habisan. Tentunya kita akan berjibaku ke Indonesia Timur yang luasnya ribuan kali dan belum serius disentuh eksplorasi.
- " .... masalah operator cuma masalah siapa yang nyangkul,". Kalau begitu, marilah kita siapkan tenaga kerja Indonesia yang berlimpah ini untuk mem"buldozer"-nya supaya produksinya meningkat.
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive