SITUS BERITA TERBARU

Mantan Pacar Kim Jong-un Ditembak Mati

Saturday, August 31, 2013
[imagetag]

Quote:Mantan pacar pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, dikabarkan telah ditembak mati gara-gara membintangi film porno, 20 Agustus 2013 lalu. Sumber-sumber di Cina mengatakan, penyanyi Hyong Song-wol dan pemimpin Orkestra Unhasu, Mun Kyong-jin, ditangkap pada 17 Agustus dengan tuduhan melanggar undang-undang anti-pornografi Korea Utara.

Tiga hari kemudian, mereka dieksekusi dengan cara ditembak mati di depan publik. Keduanya dituduh merekam hubungan seks dan menjualnya dalam bentuk video. Rekaman video tersebut juga dipasarkan di Cina.

Kim berpacaran dengan Hyon 10 tahun lalu, sebelum menikah. Hubungan tersebut tidak direstui sang ayah, pemimpin Korea Utara ketika itu, Kim Jong-il. Hyon lalu menikah dengan seorang tentara. Namun, sejak itu, beredar kabar bahwa Kim dan Hyon masih melanjutkan hubungan mereka secara diam-diam.

Istri Kim yang sekarang, Ri Sol-ju, juga mantan anggota Orkestra Unhasu sebelum menikah. Tidak jelas apakah Ri terkait dengan eksekusi tersebut. Orkestra Unhasu dan grup band Wangjaesan dibubarkan sebelum skandal tersebut.

�Mereka dieksekusi dengan senapan mesin, sementara anggota utama Orkestra Unhasu, band Wangjaesan dan band Moranbong, juga keluarga korban menyaksikannya,� kata sumber tersebut.

Disebutkan pula seluruh anggota keluarga korban juga dipenjarakan di bawah prinsip hukum Korea Utara. Hyon adalah penyanyi Ensambel Elektronik Pochonbo, yang terkenal karena lagu-lagu propaganda dan revolusioner serta salah satu band paling populer di Korea Utara.

Sedangkan Mun pernah memenangi kompetisi internasional di Hungaria tahun 2005 dan diberi penghargaan oleh pemerintah Korea Utara.


sumber: TEMPO

kasian ya, tapi mau bagaimana lagi salah sendiri bikin video porno, ga tau harus bangga atau miris

Kekasih Jong-un Dieksekusi karena Main Film Porno?

Quote:Dia pertama kali diidentifikasi sebagai kekasih Kim Jong-un 13 bulan lalu, pada Juli 2012. Berpakaian elegan, perempuan itu mendampingi diktator Korea Utara tersebut menonton sebuah konser di Pyongyang. Ia naik ke atas panggung bersama Jong-un untuk menyalami para pemain.

Setelah itu, berita tentangnya tak terdengar lagi. Hingga pekan ini, muncul berita Hyong Song-wol, nama perempuan itu, tewas ditembak.

Orang yang dekat dengan grup orkestranya, berjumlah 11 orang, menyatakan dia bersama anggota lain dibunuh awal bulan ini. Mereka dituduh berhubungan intim dan menjual video mesum itu.

Musikus lain yang terkait dengan mereka diduga dipaksa untuk menonton pembunuhan mengerikan itu, sebelum dikirim ke kamp kerja paksa.

Seorang sumber di Korea Selatan menyatakan Hyon adalah kekasih Jong-un ketika ia masih remaja. Namun ayahnya, Kim Jong-il, dikatakan tak menyetujui hubungan itu dan memaksa anaknya untuk memutuskannya.

Apakah Hyong benar-benar berkencan dengan Jong-un, belum pernah diklarifikasi. Yang jelas, dua minggu kemudian setelah foto keduanya beredar, foto lain Jong-un bersama seorang wanita muda pada pembukaan sebuah taman hiburan di Pyongyang beredar. Media resmi Korea Utara tajam mengidentifikasinya sebagai "istri Kamerad, Ri Sol-ju".

Sebab pasti eksekusi Hyong belum diketahui. Harian Chosun Ilbo melaporkan bahwa Hyon Song-wol dan rekan-rekannya telah ditangkap pada 17 Agustus karena melanggar undang-undang pornografi. Eksekusi publik mereka berlangsung tiga hari kemudian, dengan anggota lain dari kelompok orkestra paling terkenal di Korea Utara itu dipaksa untuk menonton sebelum dikirim ke kamp kerja paksa, seperti ditulis media itu.

Namun, hukuman mati bagi pelaku pornografi bukan hal umum di Korea Utara. Pengamat Korut, Profesor Toshimitsu Shigemura, dari Universitas Waseda di Tokyo mengatakan kepada The Daily Telegraph, ada kesalahan lain yang membuatnya dihabisi. "Jika mereka hanya membuat video porno, sama sekali tidak bisa dipercaya bahwa hukuman mereka adalah eksekusi," katanya.

Penjelasan lebih masuk akal, katanya, adalah Hyong membuat publikasi kedekatannya dengan Jong-un, hal yang tak dikehendaki istri orang nomor satu Korea Utara itu. "Ada alasan politis di balik ini," katanya.


sumber: TEMPO

bagaimana tanggapan agan sekalian? begitu tegasnya hukum disana ya
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive