SITUS BERITA TERBARU

Kata Makian Warnai Buku Pelajaran Bahasa Indonesia

Saturday, August 31, 2013
Kata-kata kasar dan makian ditemukan dalam buku pelajaran "Bahasa Indonesia: Wahana Pengetahuan" terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di sekolah di Semarang.

"Buku ini memuat materi Kurikulum 2013 untuk sekolah-sekolah yang ditunjuk menerapkannya tahun ini," kata Wakil Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Semarang Heppy Anggaryani di Semarang, Jumat (30/8).

Temuan makian, seperti "** SENSOR **", "Bajingan", dan kata-kata tidak pantas lainnya terdapat pada cerita pendek berjudul Gerhana karya Muhammad Ali yang terletak pada halaman 225 buku untuk siswa kelas VII itu.

Menurut Heppy, ada enam SMP di Kota Semarang yang ditunjuk menerapkan baru tahun ini, yakni SMP Negeri 2, SMP Negeri 5, SMP Negeri 9, SMP Negeri 2, SMP Harapan Bunda, dan SMP Roudlotus Saidiyyah Semarang.

Ia menjelaskan pihaknya hanya sebagai pengguna berkaitan dengan buku pelajaran Bahasa Indonesia itu dan saat ini memang baru dimiliki oleh sekolah-sekolah yang ditunjuk untuk menerapkan kurikulum baru.

Rencananya, pihaknya akan mengirimkan surat kepada dinas terkait untuk mengajukan permohonan revisi secepatnya atas materi dalam buku pelajaran itu yang tidak sepatutnya diberikan untuk anak usia SMP.

"Kami sudah berkonsultasi dengan guru Bahasa Indonesia di sekolah untuk menganalisa cerpen itu. Materi cerpen itu mungkin dipengaruhi oleh latar belakang dan situasi sosial budaya pengarangnya," kata Heppy.

Sementara itu, Jimema, salah satu siswa kelas VII SMP Negeri 2 Semarang mengaku kaget dengan adanya makian dan kata-kata tidak pantas lainnya saat membaca buku pelajaran itu, yakni pada salah satu cerpennya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Disdik Kota Semarang Taufik Hidayat mengaku belum mendapatkan laporan terkait materi dalam buku pelajaran itu yang dinilai tidak pantas.

"Ya nanti kami akan cek dan teliti dulu seperti apa kata-katanya. Sejauh ini, kami memang belum mendapatkan laporan dari sekolah. Buku itu memang dari Kemendikbud karena memuat kurikulum baru," katanya.

sumber

lagi, lagi, dan lagi depdik kecolongan... [imagetag] . Ayo direvisi secepatnya, tapi apa udah banyak siswa yang udah lihat tuh kata2 [imagetag]
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive