SITUS BERITA TERBARU

Kasus Tabrak Lari Di Jakarta Tinggi

Saturday, August 31, 2013
[imagetag]

Quote:Berdasarkan data Sub-Direktorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Polda Metro Jaya, kasus tabrak lari di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi selama Januari-Juli 2013 terjadi sebanyak 953 kali, dengan rata-rata lebih dari 120 kejadian per bulannya. Dengan rincian, pada Januari terjadi sebanyak 140 kali, Februari sebanyak 128 kali, Maret sebanyak 144 kali, April sebanyak 120 kali, Mei 136 kali, Juni terjadi 144 kali, dan Juli terjadi 141 kali.

"Jumlah kejadian ini masih termasuk tinggi," kata Kepala Sub-Direktorat Pembinaan dan Penegakkan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya di kantornya, Pancoran, 30 Agustus 2013.

Hindarsono menambahkan, tabrak lari terjadi di negara manapun, termasuk Eropa dan Amerika. Namun, jumlah kasus tabrak lari tertinggi memang terjadi di negara-negara berkembang, seperti Indonesia.

Tingginya jumlah kasus tabrak lari karena pelaku panik setelah menabrak. Menurut Hindarsono, seharusnya penabrak memberikan pertolongan, bukan melarikan diri.

"Lebih kepada karakter penabrak. Jika penabrak tersebut bertanggung jawab, kasus tabrak lari tidak akan terjadi. Polisi hanya bisa memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Semuanya kembali kepada masyarakat sendiri, seharusnya bisa menempatkan diri sebagai korban," kata Hindarsono menjelaskan.

Kasus tabrak lari terbanyak terjadi di Jakarta Timur, sebanyak 192 kejadian. Kemudian disusul dengan Jakarta Barat sebanyak 116 kejadian dan Kabupaten Tangerang sebanyak 115 kejadian.

Untuk wilayah Subdit Bingakkum sebanyak 79 kejadian, Jakarta Pusat sebanyak 70 kejadian, Jakarta Utara sebanyak 96 kejadian, Jakarta Selatan sebanyak 75 kejadian, Tangerang Kota sebanyak 9 kejadian, Bekasi Kota sebanyak 65 kejadian, Kabupaten Bekasi sebanyak 94 kejadian, Depok sebanyak 41 kejadian, dan Bandara Soekarno Hatta sebanyak 1 kejadian. Sedangkan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Kepulauan Seribu tidak ada kasus tabrak lari.

Berdasarkan data tersebut, jumlah korban tabrak lari sebanyak 1004 jiwa, dengan rincian sebagai berikut ini: jumlah korban tewas sebanyak 109 jiwa, luka berat sebanyak 413 jiwa, dan luka ringan sebanyak 482 jiwa. Sementara itu, jumlah kerugian kendaraan bermotor sebanyak 864 unit dan jumlah kerugian materi sebesar Rp 1.507.450.000.

Jumlah kasus tabrak lari tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 1956 kejadian, dari 2087 kejadian di 2011. Jumlah korban tahun 2012 juga mengalami penurunan menjadi 2094 jiwa, dari 2202 jiwa di 2011.

Pada 2012, korban tewas sebanyak 258 jiwa, luka berat 708 jiwa, dan luka ringan 1128 jiwa. Sementara itu, jumlah kerugian kendaraan bermotor sebanyak 1821 unit dan materi sebesar Rp 2.295.450.000.

Pada 2011, korban tewas sebanyak 331 jiwa, luka berat sebanyak 672 jiwa, dan luka ringan sebanyak 1199 jiwa. Sedangkan jumlah kerugian kendaraan bermotor sebanyak 2008 unit dan materi sebesar Rp 2.068.710.000.


sumber: TEMPO
mereka pada kabur mungkin karena takut digebukin warga kali ya, soalnya warga kan main hakim sendiri ga liat siapa yang salah [imagetag] berikut ane kasih artikel terkait

Korban Tabrak Lari Kebanyakan Pengendara Motor

[imagetag]

Quote:Selama Januari-Juli 2013, telah terjadi 953 kasus tabrak lari di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Dari 953 kasus tersebut, jumlah korban tabrak lari sebanyak sebanyak 1004 jiwa, korban tewas 109 jiwa, luka berat sebanyak 413 jiwa, dan luka ringan sebanyak 482 jiwa.

"Korban paling banyak pengendara roda dua, kemudian pejalan kaki dan mobil," kata Kepala Sub-Direktorat Pembinaan dan Penegakkan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Hindarsono di kantornya, Pancoran, 30 Agustus 2013.

Sedangkan pelaku, Hindarsono mengatakan, terbanyak adalah pengendara roda empat, kemudian pengendara roda 2. Namun, Hindarsono mengatakan bahwa penyebab kasus tabrak lari bukan hanya karena kelalaian pengemudi.

"Bisa karena kelalain korban yang menyebabkan tabrakan. Namun, karena yang menabrak takut, maka melarikan diri, bukannya menolong," kata Hindarsono.

Selain mengakibatkan korban jiwa, tabrak lari juga membuat kerugian kendaraan bermotor dan materi. Jumlah kerugian kendaraan bermotor sebanyak 864 unit dan kerugian materi sebesar Rp 1.507.450.000.


sumber: TEMPO

Hanya 40 Persen Kasus Tabrak Lari Terungkap

[imagetag]

Quote:Kepala Sub-Direktorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Hindarsono, mengatakan belum semua kasus tabrak lari terungkap dan tertangkap pelakunya.

Selama Januari-Juli 2013, terjadi 953 kasus tabrak lari di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. "Yang baru terungkap hanya 40 persen," kata Hindarsono di kantornya, Pancoran, 30 Agustus 2013.

Kendala polisi dalam mengungkap kasus tabrak lari karena tidak ada saksi mata di tempat kejadian perkara (TKP), tidak ada CCTV, serta tidak ada bukti-bukti yang tertinggal di TKP.

"Meskipun ada saksi mata, pada kebanyakan kasus, baik saksi mata dan korban, sama-sama tidak melihat pelat nomor polisi kendaraan yang menabrak," kata Hindarsono.

Menurut Hindarsono, kebanyakan kasus tabrak lari yang terungkap karena saksi maupun korban sempat mengingat pelat nomor polisi kendaraan pelaku atau pelat nomor kendaraan pelaku tertinggal di TKP. "Kemarin, dalam satu bulan, terjadi dua kali tabrak lari. Kasus terungkap karena pelat nomornya lepas dan tertinggal di TKP," kata Hindarsono.

Hindarsono menyarankan, ketika seseorang melihat kecelakaan, baik terlibat langsung maupun tidak, yang paling penting adalah mengingat pelat nomor polisi kendaraan pelaku. Kemudian barulah mengingat tipe dan ciri-ciri kendaraan. "Banyak yang ketika kecelakaan, karena panik, sehingga tidak melihat pelat nomor, terlalu fokus pada tipe kendaraan saja," kata Hindarsono.

Kebiasaan masyarakat yang hanya mengingat tipe kendaraan itulah yang menyebabkan sulitnya pengungkapan kasus tabrak lari. "Contohnya, cuma ingat mobil Innova warna hitam, tapi pelat nomor tidak ingat. Ya, susah, karena banyak yang punya mobil itu di Jakarta," kata Hindarsono.

Selain mengingat pelat nomor, Hindarsono memberikan saran kepada warga yang melihat kecelakaan tabrak lari agar segera menghubungi TMC Polda Metro Jaya, kantor polisi, dan rumah sakit terdekat. Hindarsono juga meminta warga untuk mengamankan korban tabrak lari. "Tapi, yang kebanyakan terjadi, korban tabrak lari malah sering kehilangan telepon genggam dan dompet," kata Hindarsono.


sumber: TEMPO

ini yang kurang ajar!! bukannya di tolong malah diambilin hp sama dompetnya!! [imagetag] suka kesel deh sama orang2 yang kaya gitu, pernah pengalaman ane jatuh sama cewe ane dulu beberapa tahun lalu masih sma, bukannya ditolong malah diliatin doang, rok cewe ane robek sampe keliatan celana dalemnya, akhirnya ane marah2 eh orang2 langsung pada buang muka!! [imagetag]
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive