REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mantan Koordinator Tim Hukum dari Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Jusuf Kalla, Henry Yosodiningrat mengakui dirinya yang melaporkan tukang satai yang diduga menghina Jokowi dan Megawati masih ketika gelaran Pilpres.
"Saat itu, saya menerima laporan dari Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo bahwa ada penghinaan terhadap Jokowi dan Megawati melalui gambar porno yang diunggah di Facebook," ujarnya, Rabu (29/10).
Menurutnya, aksi bullying tersebut sudah tidak dapat ditoleransi. Sehingga usai menerima perintah dari Tjahjo, pengacara kondang oni langsung mendatangi Mabes Polri untuk melapor.
"Saya lupa tanggalnya. Saat itu masih Pilpres. Saya memasukkan laporan jam satu dini hari," kata Henry.
Saat melaporkan kasus tersebut, Henry mengaku belum tahu siapa yang membuat gambar tak senonoh tersebut. Ia mengaku kaget ketika tahu bahwa ternyata pelakunya seorang tukang satai.
Di sisi lain, Henry tak mau melihat alasan status ekonomi si tukang satai yang kekurangan sebagai poin untuk menghentikan kasus yang sudah diproses.
"Yang kita laporkan bukan manusianya, tapi perbuatan dari manusia itu. Waktu saya melaporkan itu saya tidak tahu siapa itu, apakah ia tentara, brigadir polisi, profesional, apa dia tukang satai, tukang jagal babi, mana saya tahu," ucap Henry.
Ia pun berharap agar kepolisian dapat menyelesaikan kasus ini dengan adil.
Sumber Timses Kampanye Jokowi Akui Sebagai Pelapor 'Bullying' Tukang Satai
Lapor boleh... tapi kenapa baru sekarang ditangkap ?
Nunggu Jokowi dilantik dulu?
Ato Pengalihan ISU KENAIKAN BBM ??
Modus baru
Link: http://adf.ly/tX4hy