
Menurut Tri, alasan yang disampaikan Wings Air ke otoritas bandara terkait dengan pembatalan penerbangan itu semata-mata karena pertimbangan bisnis. Jika dipaksakan terbang, dia memperkirakan Wings Air akan merugi. "Mereka (Lion Group) memutuskan membatalkan jadwal karena penumpang sedikit. Tapi jadwal lainnya normal," katanya.
Station Manager Lion Air Solo, Leo Kartiko, mengatakan pembatalan jadwal penerbangan rute Solo-Surabaya pada 27-29 Juli diputuskan kantor pusat. "Pembatalan tersebut sudah diberitahukan kepada penumpang melalui pesan pendek," katanya. Setelah penerbangan dibatalkan, pesawat tersebut lantas dialihkan untuk memenuhi permintaan penumpang di rute yang lebih ramai.
Menurut Leo, keterisian pesawat rute Solo-Surabaya yang berkapasitas 72 penumpang pada hari pembatalan jadwal di bawah 50 persen. Meski demikian, hingga Jumat, 25 Juli siang ini belum ada calon penumpang yang mengajukan penggantian uang tiket.
Ketua Biro Wisata di Surakarta Daryono mengaku kecewa dengan pembatalan jadwal Wings Air. Apalagi pembatalan tidak berselang lama dengan peresmian penerbangan perdana. "Terlebih pembatalan jadwal dilakukan selama tiga hari saat Lebaran," katanya.
Dia mempertanyakan komitmen Lion Group dalam menerbangi rute Solo-Surabaya. "Sebagai maskapai besar, mestinya mereka sudah menghitung untung rugi rute tersebut," kata Daryono.
Sebelumnya anak perusahaan Lion Group tersebut baru membuka rute Solo-Surabaya pada 21 Juli lalu. Dari bandar udara internasional Juanda Surabaya, pesawat berangkat jam 06.00. Sedangkan dari bandara internasional Adi Soemarmo Surakarta berangkat pukul 10.35.
Sumber


