SITUS BERITA TERBARU

Wooow, 4 WNA Penipu & Penghipnotis Level Internasional Dibekuk di Medan

Wednesday, August 28, 2013
Kepolisian Resor Kota Medan menangkap empat warga negara asing yang menjadi pelaku hipnotis dan penipuan di Medan. Keempat warga asing yang ditangkap diduga adalah kelompok penjahat kelas internasional yang sering melakukan aksi di beberapa negara.

Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta mengatakan, dugaan itu muncul dari pemeriksaan paspor yang enam tersangka yang empat di antaranya warga negara asing (WNA) berkebangsaan China.

Empat tersangka berkebangsaan China yang ditangkap pada 14 Agustus itu adalah Lin Cheng Li (33) warga kota Nan'an, Provinsi Fujian, Su Yan (48) warga Kota Gao Zhou, Provinsi Guandong, Wu Che Mai warga Desa Gaoshan Bo Tou, Kota Maoming, Provinsi Guandong, dan Liang Guang Song (36) warga Kota Maoming, Provinsi Guandong. Sedangkan dua tersangka lain adalah Meliana (33) warga Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan kebon Jeruk, Jakarta Barat dan Veronica (29) warga Jalan Kencana Raya, Pluit, jakarta Utara.

Meski tidak diketahui pekerjaan tetapnya, namun empat kawanan penghipnotis dan pelaku penipuan tersebut sering berkeliling ke negara lain seperti Malaysia, Singapura, Hongkong dan Vietnam.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan interpol untuk mengetahui identitas enam tersangka dengan lebih jelas dan membongkar kejahatannya di negara lain.

Untuk sementara itu, pihaknya telah mendapatkan informasi dan penyidik Polda Metro Jaya yang menjelaskan kawanan pelaku hipnotis dan penipuan yang diamankan Polresta Medan itu juga telah menjalankan aksinya di Jakarta dan Jawa Timur.

Penyidik dari Polda Metro Jaya tersebut juga berupaya untuk mengenali enam tersangka yang menjadi pelaku hipnotis dan penipuan yang telah menjalankan aksinya di beberapa provinsi di tanah air itu.

"Setelah dicek, ternyata benar mereka pelaku yang berbuat di Jakarta," kata Nico Afinta seperti dikutip dari Antara, Jumat (23/8).

Menurut Kapolresta, dalam menjalankan aksinya kawanan penjahat itu sering menerapkan modus operandi dengan mengaku dapat menyembuhkan orang yang sakit.

Untuk meyakinkan korbannya, kawanan penjahat tersebut sering menitipkan satu bungkusan plastik yang berisikan makanan dan minuman dengan syarat tidak boleh dibuka selama tiga hari.

Setelah merasa korbannya mulai percaya, pelaku meminta sejumlah uang dan emas untuk proses penyembuhan penyakit yang diderita korban. "Jadi, ini penipuan dengan modus 'gendam' sehingga seseorang tidak sadar menyerahkan uangnya,"
kata mantan Wakil Direktur Reskrim Umum Polda Metro Jaya itu.

Dari hasil penyidikan yang disampaikan tim dari Polda Metro, diketahui kawanan penghipnotis itu ketika beraksi di Jakarta dapat mengambil keuntungan hingga Rp 2 miliar untuk satu kali aksi.

Dalam catatan yang disampaikan, kawanan penipu tersebut telah menjalankan aksi di 50 lokasi, dan paling banyak beraksi di Jawa Timur dan Jakarta. Namun dalam pemeriksaan polisi, kawanan penjahat itu tidak pernah mau menjelaskan identitas lebih jelas, termasuk lokasi atau tempat menetap yang pasti.

"Dalam pemeriksaan sampai saat ini, kawanan itu 'kekeh' tidak mau ngomong mereka tinggal dimana," katanya.

Menurut catatan, enam tersangka yang menjadi pelaku hipnotis dan penipuan itu ditangkap pada 14 Agustus 2013 ketika berupaya menipu warga di Komplek Asia Mega Mas Medan. Namun warga Medan yang menjadi korban tersebut cepat menyadari aksi itu dan segera melapor ke pihak kepolisian yang menangkap kawanan pelaku di salah satu hotel di jalan Sun Yat Sen Medan.

sumber



ajegileee, ternyata makin banyak aje bandit impor di indonesia [imagetag]
ternyata penghipnotis ada juga kelas-kelasnya
[imagetag]
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive