SITUS BERITA TERBARU

Relawan Anti-Kembang Api di Laga Timnas Vs Laos

Wednesday, October 9, 2013
[imagetag]

Quote:
TEMPO.CO,Jakarta- Sejumlah pemuda dan pemudi berkaos oblong abu-abu tampak berjaga-jaga di depan beberapa pintu masuk Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2013. Beberapa dara cantik rajin mengembangkan senyum kepada orang-orang yang lewat sambil membagikan pamflet dan stiker di sekitar pintu masuk.

Kaos abu-abu yang mereka pakai bertuliskan "No Flare No Fireworks No Banned". Begitu juga dengan pamflet hitam dan stiker hijau yang mereka bagikan. Selain memiliki tulisan yang sama dengan kaus yang mereka pakai, di pamflet itu tertulis "We Love Our Football".

Kendati bukan petugas keamanan, mereka turut "mengamankan" pertandingan-pertandingan sepak bola kualifikasi Piala Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) usia di bawah 19 tahun (U-19) yang digelar di Jakarta, 8-12 Oktober 2013. Mereka, yang sebagian besar adalah mahasiswa itu merupakan relawan yang direkrut Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mengusahakan ketertiban penonton selama pertandingan berlangsung.

"Kami berkampanye agar penonton tidak menyalakanflaredan kembang api selama pertandingan," kata Yoga Rama Sukmawan, 25 tahun, relawan asal Kelapa Gading, Jakarta, saat ditemui Tempo. "Kami menyayangkan adanya sanksi yang menyebabkan kita bertanding tanpa penonton."

Karena ulah penonton yang menyalakan kembang api pada laga kualifikasi Piala Asia di Riau Juli tahun lalu, AFC menghukum Indonesia dengan dua kali bertanding tanpa penonton untuk pertandingan tim nasional senior. Selain itu, PSSI juga harus membayar denda ribuan dolar Amerika Serikat.

Menurut Ketua Panitia Pelaksana Laga Kualifikasi Piala AFC U-19, Tigor Shalomboboy, PSSI merekrut 350 orang relawan untuk membantu mereka berkampanye agar penonton tidak menyalakanflaredan kembang api saat pertandingan. "Hukuman AFC sangat merugikan kita. Kami tidak ingin hal itu terulang," ujarnya.

Tigor mengatakan, mereka memang ditugaskan berkeliling di luar stadion untuk membagikan pamflet dan stiker serta mengobrol dengan penonton untuk mensosialisasikan perilaku menonton pertandingan yang tertib. Ke depannya, Tigor ingin relawan yang direkrut lebih banyak lagi, yaitu 1.000 orang setiap pertandingan internasional.

Selain mengerahkan relawan, kata Tigor, pihaknya juga mengerahkan 500 tenaga keamanan di luar kepolisian setiap harinya. Tugas mereka adalah melakukan pemeriksaan badan kepada setiap penonton untuk mencegah adanya barang-barang terlarang yang dibawa penonton, seperti flare dan kembang api.


Sumber : GADI MAKITAN

Jadilah penonton bola yang baik [imagetag]
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive