Quote:Pemudik yang melewati jalur tengah dan selatan di wilayah Banyumas, Jawa Tengah, memuncak, Minggu (4/8). Sejak pagi mobil pribadi dan sepeda motor mendominasi jalur setempat.
Berdasarkan pemantauan Media Indonesia di Ajibarang, sejak pagi hingga siang mobil pribadi dan sepeda motor mendominasi jalur penghubung antara pantura ke jalur selatan itu. Meski padat, tidak sempat menimbulkan kemacetan panjang, hanya antrean di sejumlah titik.
"Kalau di jalur tengah, tidak terlalu macet. Yang mengalami kemacetan di jalur pantura. Sehingga waktu tempuh Jakarta-Purwokerto molor hingga delapan jam. Dalam kondisi normal, waktu tempuhnya hanya tujuh sampai delapan jam, tapi sekarang bisa sampai 16 jam, bahkan lebih," kata Amin, 35, sopir penjemput pemudik dari Jakarta ke Purwokerto.
Sementara itu, di jalur selatan titik kemacetan terjadi di beberapa lokasi, di antaranya di sekitar Pasar Jatilawang, Buntu, dan pintu perlintasan kereta api (KA) Sumpiuh.
Di Pasar Jatilawang kendaraan harus antre hingga lebih dari dua kilometer karena adanya aktivitas pasar. Selain itu, di perempatan Buntu arus kendaraan dari arah barat atau Bandung dan Jakarta juga harus antre hingga lebih dari satu kilometer karena adanya pertemuan arus dari arah utara atau Purwokerto maupun selatan atau Cilacap.
Sedangkan di pintu perlintasan KA Sumpiuh, antrean kendaraan dari arah barat terjadi saat pintu perlintasan KA ditutup. Apalagi, sebelum memasuki pintu perlintasan KA ada aktivitas warga di sekitar Pasar Sumpiuh, sehingga kendaraan tidak dapat melaju kencang.
"Kalau pintu perlintasan KA tertutup, maka sepeda motor akan kami alihkan ke jalur alternatif untuk menghindari kemacetan. Jalan ini hanya merupakan alternatif untuk menghindari pintu perlintasan KA," kata Kepala Pos Pengamanan Posko Sumpiuh Ajun Komisaris Sukarwan.
sumber
perjalanan yang melelahkan gan, namun tidak terasa jika akan bertemu keluarga dan sanak saudara
Berdasarkan pemantauan Media Indonesia di Ajibarang, sejak pagi hingga siang mobil pribadi dan sepeda motor mendominasi jalur penghubung antara pantura ke jalur selatan itu. Meski padat, tidak sempat menimbulkan kemacetan panjang, hanya antrean di sejumlah titik.
"Kalau di jalur tengah, tidak terlalu macet. Yang mengalami kemacetan di jalur pantura. Sehingga waktu tempuh Jakarta-Purwokerto molor hingga delapan jam. Dalam kondisi normal, waktu tempuhnya hanya tujuh sampai delapan jam, tapi sekarang bisa sampai 16 jam, bahkan lebih," kata Amin, 35, sopir penjemput pemudik dari Jakarta ke Purwokerto.
Sementara itu, di jalur selatan titik kemacetan terjadi di beberapa lokasi, di antaranya di sekitar Pasar Jatilawang, Buntu, dan pintu perlintasan kereta api (KA) Sumpiuh.
Di Pasar Jatilawang kendaraan harus antre hingga lebih dari dua kilometer karena adanya aktivitas pasar. Selain itu, di perempatan Buntu arus kendaraan dari arah barat atau Bandung dan Jakarta juga harus antre hingga lebih dari satu kilometer karena adanya pertemuan arus dari arah utara atau Purwokerto maupun selatan atau Cilacap.
Sedangkan di pintu perlintasan KA Sumpiuh, antrean kendaraan dari arah barat terjadi saat pintu perlintasan KA ditutup. Apalagi, sebelum memasuki pintu perlintasan KA ada aktivitas warga di sekitar Pasar Sumpiuh, sehingga kendaraan tidak dapat melaju kencang.
"Kalau pintu perlintasan KA tertutup, maka sepeda motor akan kami alihkan ke jalur alternatif untuk menghindari kemacetan. Jalan ini hanya merupakan alternatif untuk menghindari pintu perlintasan KA," kata Kepala Pos Pengamanan Posko Sumpiuh Ajun Komisaris Sukarwan.
sumber
perjalanan yang melelahkan gan, namun tidak terasa jika akan bertemu keluarga dan sanak saudara
