e-KTP. Merdeka.com/Dwi Narwoko
Jakarta – Dalam dua hari terakhir tengah heboh soal kabar keberadaan server e-KTP. Ada yang menyebut, server e-KTP berada di luar negeri.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo belum mau blak-blakan terkait lokasi server e-KTP. "Tunggulah setelah evaluasi dua hari ini," kata dia.
Tjahjo mengatakan telah membahas persoalan ini dengan tim evaluasi e-KTP. "sudah dibahas dalam rakernas, kami undang semua pakar, dari BRI, sekarang sedang rapat di Yogyakarta, saya tunggu hasilnya dulu, enggak mau mendahului," ujarnya.
Lantas di mana sebenarnya server e-KTP, berikut ini dugaan tempatnya seperti dirangkum merdeka.com (18/11):
1. Kemendagri sebut server e-KTP ada di Jakarta
Kementerian Dalam Negeri membantah jika database KTP elektronik atau e-KTP ada di luar negeri. Kemendagri tegaskan server tersebut berada di Jakarta.
"Server yang di luar negeri itu enggak ada," ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri Dodi Riyatmadji saat dihubungi, Senin (17/11).
Dodi menjelaskan, server e-KTP saat ini disimpan di Gedung Kemendagri. Tetapi, dia enggan menyebutkan di bagian gedung mana server tersebut disimpan.
"Satu saja catatannya, server itu ada di Kementerian Dalam Negeri, Jalan Medan Merdeka Utara nomor 7, bisa dicek," ungkap dia.
2. Di Batam dan Kalibata
Mantan Ketua Komisi II DPR Agun Gunandjar Sudarsa mengaku kaget dengan pernyataan Mendagri Tjahjo Kumolo yang mengatakan server e-KTP ada di luar negeri. Alasan itu yang membuat Mendagri menghentikan proyek itu untuk sementara.
Agun menampik jika server proyek triliunan rupiah itu ada di luar negeri. Saat dikonfirmasi, menurut dia, server data base kependudukan seluruh Indonesia itu ada di Batam dan Kalibata.
"Setahu saya ada di Kalibata dan satunya di Batam. Server e-KTP di luar negeri saya baru dengar, dan minta pertanggungjawabannya atas ucapan itu," kata Agun saat dikonfirmasi, Senin (17/11).
Agun pun merasa selama ini sudah mengawasi dengan baik penyelenggaraan proyek e-KTP selama menjadi Ketua Komisi II DPR periode 2009-2014. Menurut dia, seluruh hasil pengawasan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.
3. Lokasi server e-KTP masing simpang siur
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengaku masih akan menelusuri lebih jauh soal tempat penyimpanan data e-KTP.
"Sekarang masih simpang siur, negara A dan B," kata Tjahjo di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/11).
Menurutnya, server e-KTP lazimnya ada di Indonesia sebagai negara penerbit. Karena itulah dia meminta proyek eKTP dihentikan sementara sampai Januari 2015.
"Ya kita lihat, harusnya servernya di negara kita. Intinya sistem data ini kita pending dulu 2 bulan untuk diupdate ada evaluasi secara menyeluruh karena data kependudukan adalah data rahasia. Negara menjamin mana hak-hak WNI maka 2 bulan kita lakukan telaah evaluasi, dilakukan semua hal dengan baik," jelasnya.
Saat ditanya lebih detil sumber info yang dia dapat mengenai keberadaan server, politikus PDIP merahasiakannya. "Ada teman yang menyampaikan data itu," tambahnya.
4. Server e-KTP berada di Belanda?
Mendagri Tjahjo Kumolo mengakui server data e-KTP berada di luar negeri. Karena itu, faktor keamanan tidak terjamin.
"Faktor kerahasiaan negara tidak terjamin," kata dia.
Sementara menurut Pakar teknologi informasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Deddy Syafwan menyesalkan "server" basis data e-KTP seluruh penduduk Indonesia ternyata ada di luar negeri.
"Pada awalnya saya kira 'server'-nya ada di Indonesia, namun ternyata di Belanda. Jika demikian maka ada kepentingan luar yang bermain pada e-KTP ini," ujar Deddy.
Server adalah semacam tempat penyimpanan data elektronik. Data e-KTP, sambung dia, sangat penting dan berharga bagi bangsa Indonesia, meskipun masih banyak penduduk yang datanya bermasalah atau belum terdata. "Semua ini adalah data prinsipil kita," imbuhnya. (Muhammad Hasits/merdeka.com/bh).
Sumber: http://untuknkri.org/melacak-lokasi-server-e-ktp
Link: http://adf.ly/uIg4F