Gw juga coblos jokowi, cuma dari sekian banyak tuduhan membabi buta ke KPU dan sebagian besar udah terpatahkan (Real Count TNI, Cikeas Center, Adek Ipar Jusuf Kalla, dsb). berita yang gw post ini termasuk yang masih belum terbantah & gw udah cek ke sumber-sumber aslinya

PILPRES 2014 ini memang betul-betul amburadul. Dan lagi-lagi yang membongkarnya ada di dunia social media yang sekarang menjadi penyeimbang media-media mainstream yang mayoritas sudah kehilangan idealismenya.
Penetapan KPU pada hasil Pilpres 2014 selain diwarnai penolakan kubu Prabowo-Hatta yang mensinyalir adanya kecurangan pilpres yang bersifat massif, sistematis, terstruktur, di social media secara bersamaan juga mengemuka berita heboh tentang Data Pilpres di provinsi Papua.
DATA PILPRES PAPUA (Lihat gambar atas):
- Jumlah penduduk Papua Tahun 2014: 3.091.047
- Jumlah pemilih DPT: 3.270.840 (atau 105% dari jumlah penduduk???)
- Jumlah pengguna Hak Pilih: 2.833.245 atau 92% dari jumlah penduduk.
Ada info juga dari akun @addeLeandro yang menyatakan: di Kabupaten Puncak (provinsi Papua) Jokowi menang 215.000 suara, Prabowo 0 suara. Padahal jumlah penduduk Kabupaten Puncak cuma 93.000an (cek Data Penduduk Kab. Puncak http://www.puncakkab.go.id/page/17/K...pendudukan.htm) <--- Kalo ini sih datanya udah telat 4 tahun, berdasarkan sensus 2010

KALAU DATA INI BENAR, SUNGGUH PILPRES 2014 CACAT HUKUM.
Sumber : http://www.pkspiyungan.org/2014/07/d...esar-dari.html
===
Gak Usah Diperdebatkan sumbernya atau bahasanya provokatif, tapi
Kita angkat biar cepat keluar bantahan atau alasannya kenapa bisa begitu



