Teka teki dugaan adanya kecurangan dalam Pilpres 2014 kini mulai terkuak satu persatu, terkait kinerja buruk KPU yang dituding tidak netral sehingga pemilu tidak Jurdil. Video amatir berdurasi Durasi: 1:04, dari masyarakat di Kabupaten Sarmi yang memperlihatkan bahwa semua petugas TPS di Kabupaten Sarmi mencoblos Surat suara sendiri, seolah mengungkap kecurangan pilpres.
Seperti dikutip dari Sindonews "Kejanggalan di Papua terlihat dari perbandingan antara data Daftar Pemilih Tetap (DPT) versi KPU dengan jumlah penduduk Biro Pusat Statistik," katanya, kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (24/7/2014).
Ditambahkan dia, berdasarkan sumber resmi, DPT KPU Papua sebanyak 3.028.568. Sementara data survei penduduk versi BPS sebesar 3.091.040. Data keduanya diambil pada saat yang hampir sama, yaitu 2013-2014.
"Data BPS adalah jumlah penduduk total, termasuk bayi dan anak kecil. Sementara, DPT adalah warga negara yang telah berusia 17 tahun atau telah menikah," ungkapnya.
Dengan begitu, terlihat bahwa angka selisih sangat kecil, yaitu hanya dua persen, yaitu sekitar 16.864 orang. Dan hal ini menurut Tim Prabowo-Hatta sangat tidak masuk diakal. Sebab, orang yang umurnya di bawah 17 tahun hanya dua persen.
Akibat dari itu banyak masyarakat di Kabupaten Sarmi yang tidak menyalurkan aspirasinya untuk memilih kepala negara dan wakilnya karena surat suaranya sudah terpakai karena keculasan para petugas TPS
Kemudian hasil pleno oleh KPU Provinsi Papua, menempatkan pasangan Jokowi-JK unggul dengan perolehan suara sebanyak 13.095 suara, sedangkan pasangan nomor urut 1, Prabowo-Hatta, mendapatkan suara 4.586.
Video amatir ini dipublikasikan salah seorang masyarakat merasa kecewa aka Pilpres 2014.
Sumber gan: http://goo.gl/yecmjh
Jeblossin aja ke penjara, pilpres yang kacau


