
CIBINONG � Permainan dan kecurangan yang selama ini dikhawatirkan sejumlah kalangan dalam penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) kategori dua di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor bukan isapan jempol belaka.
Sejak hasil tes diumumkan terungkap bukti jika sejumlah pegawai honorer yang tidak masuk kategori dua diterima seleksi CPNS. Sementara banyak tenaga honorer kategori dua (Honda) justru tidak dipanggil tes CPNS.
Buktinya, di Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD terdapat 13 tenaga honorer yang tidak dipanggil ikut tes CPNS. Padahal, sebagian dari mereka mendaftar melalui jalur umum. Salah seorang staf honorer kategori dua di salah satu SKPD kabupaten AR mengaku kecewa dengan ketidakadilan yang dilakukan panitia penyeleksi penerimaan CPNS 2013.
�Saya tenaga honorer kategori dua yang tidak dipanggil untuk mengikuti tes CPNS. Sedangkan rekan saya yang saat ini sebagai pegawai honor di pemerintah daerah (pemda) Kabupaten Bogor yang tidak masuk kategori dua dipanggil tes CPNS, bahkan dinyatakan lulus seleksi,� keluhnya ketika ditemui Metropolitan, kemarin.
Menyikapi hal itu, anggota Komisi A DPRD Kabupaten Bogor Toto Suprijanto mendesak badan kepegawaian mencoret para CPNS yang bukan kategori dua. Politisi PDIP itu pun menyayangkan adanya aroma busuk dalam penerimaan CPNS. �Itu tidak bisa dibiarkan, harus dicoret CPNS-nya. Kenapa (bau busuk, red) ini bisa terjadi, dinas terkait harus bertanggung jawab,� kesalnya.
Ketika wartawan koran ini hendak mengonfirmasi masalah tersebut, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Bogor Gurniawati sedang rapat. Short Message Service (SMS) yang dilayangkan pun tak dibalas. (dew/c/ram/py)
sumber : Harian Metropolitan


