New York, - Astaga! Para dokter di sebuah rumah sakit di New York, Amerika Serikat tengah bersiap untuk mengambil organ seorang pasien wanita yang mereka kira telah meninggal. Namun tiba-tiba saja, wanita itu membuka kedua matanya!
Seperti diberitakan News.com.au, Rabu (10/7/2013), Colleeen Burns (41) asal Syracuse, New York dilarikan ke rumah sakit St Joseph's Hospital Health Centre pada Oktober 2009 setelah mengalami overdosis obat.
Para dokter menyimpulkan bahwa wanita itu telah mengalami mati otak. Dokter pun bersiap untuk mengambil organ-organnya untuk disumbangkan. Namun kemudian, wanita itu mendadak sadarkan diri saat berada di meja operasi. Saat itu dia ternyata hanya mengalami koma.
Atas kejadian itu, pihak rumah sakit dikenai denda US$ 6.000 setelah Departemen Kesehatan negara bagian New York menemukan bahwa para dokter telah mengabaikan tanda-tanda bahwa Burns masih bernafas.
Terungkap bahwa sehari sebelum organnya akan diambil, tubuh Burns masih merespons ketika dilakukan sejumlah tes. Bahkan cuping hidungnya melebar saat dia akan dibawa ke ruang operasi. Ini menunjukkan bahwa wanita itu masih bisa bernafas sendiri. Kedua bibir dan lidahnya juga bergerak-gerak.
Burns memang selamat dari meja operasi ketika itu. Namun yang menyedihkan, 16 bulan kemudian wanita itu bunuh diri. Keluarga Burns tidak menuntut rumah sakit karena ibunya, Lucille Kuss menganggap, putrinya itu memang sudah depresi berat sebelum dan sesudah insiden di meja operasi itu.
Rumah sakit tersebut juga pernah dikenai denda US$ 16 ribu dalam insiden lainnya, ketika seorang pasien terjatuh dan kepalanya terluka setelah dia ditinggalkan seorang diri.
sumber
http://news.detik..com/read/2013/07/...ambil-organnya
serem
Seperti diberitakan News.com.au, Rabu (10/7/2013), Colleeen Burns (41) asal Syracuse, New York dilarikan ke rumah sakit St Joseph's Hospital Health Centre pada Oktober 2009 setelah mengalami overdosis obat.
Para dokter menyimpulkan bahwa wanita itu telah mengalami mati otak. Dokter pun bersiap untuk mengambil organ-organnya untuk disumbangkan. Namun kemudian, wanita itu mendadak sadarkan diri saat berada di meja operasi. Saat itu dia ternyata hanya mengalami koma.
Atas kejadian itu, pihak rumah sakit dikenai denda US$ 6.000 setelah Departemen Kesehatan negara bagian New York menemukan bahwa para dokter telah mengabaikan tanda-tanda bahwa Burns masih bernafas.
Terungkap bahwa sehari sebelum organnya akan diambil, tubuh Burns masih merespons ketika dilakukan sejumlah tes. Bahkan cuping hidungnya melebar saat dia akan dibawa ke ruang operasi. Ini menunjukkan bahwa wanita itu masih bisa bernafas sendiri. Kedua bibir dan lidahnya juga bergerak-gerak.
Burns memang selamat dari meja operasi ketika itu. Namun yang menyedihkan, 16 bulan kemudian wanita itu bunuh diri. Keluarga Burns tidak menuntut rumah sakit karena ibunya, Lucille Kuss menganggap, putrinya itu memang sudah depresi berat sebelum dan sesudah insiden di meja operasi itu.
Rumah sakit tersebut juga pernah dikenai denda US$ 16 ribu dalam insiden lainnya, ketika seorang pasien terjatuh dan kepalanya terluka setelah dia ditinggalkan seorang diri.
sumber
http://news.detik..com/read/2013/07/...ambil-organnya
serem