Keamanan di jalur Jalinsum ruas Kalianda-Bakauheni, Lampung Selatan masih banyak dikeluhkan oleh para pengguna jalan. Terutama truk angkutan barang.
Aksi pemalakan biasanya menimpa sopir truk yang berjalan pada malam hari hingga menjelang dini hari. Titik ruas yang kerap menjadi lokasi adanya pemalakan kepada sopir truk yakni sejak dari tanjakan Buring hingga Pandegolan di Desa Hatta, Bakauheni.
"Biasanya malam hari. Pelaku memepet mobil dan meminta uang. Dan para sopir biasanya memberi Rp. 20 ribu hingga Rp. 50 ribu. Biar tidak diganggu," terang Yani, seorang sopir asal Medan, Minggu (15/3/2015).
Aksi pemalakan biasanya menimpa sopir truk yang berjalan pada malam hari hingga menjelang dini hari. Titik ruas yang kerap menjadi lokasi adanya pemalakan kepada sopir truk yakni sejak dari tanjakan Buring hingga Pandegolan di Desa Hatta, Bakauheni.
"Biasanya malam hari. Pelaku memepet mobil dan meminta uang. Dan para sopir biasanya memberi Rp. 20 ribu hingga Rp. 50 ribu. Biar tidak diganggu," terang Yani, seorang sopir asal Medan, Minggu (15/3/2015).
Selain tidak nyaman, lanjutnya, para sopir lebih mengalah untuk memberikan uang kepada para pelaku. Karena khawatir akan terjadi lakalantas. Mengingat para pelaku yang menggunakan sepeda motor tidak jarang sangat dekat dengan kendaraan truk.
"Jika terserempet pasti jatuh. Dari pada terjadi kecelakaan yang melibatkan kendaraan kita. Lebih baik mengalah dengan memberikan uang," tandasnya.
Sumber (lampung.tribunnews.com)
Jadi ingat pepatah bijak ini: "Jangan Sampai Kemalaman Di Jalur Lintas Sumatera"
yang jelas para pemalak gak berani macam-macam di dekat Babaranjang
Dikutip dari: http://adf.ly/1AFpzp


