Prabowo Subianto salah melakukan kalkulasi politik dengan mendukung Basuki Tjahaja PUrnama atau Ahok di Pilkada DKI Jakarta.
"Dengan menggunakan teori ashabiyah Ibnu Khaldun, langkah politik Prabowo menjadikan Ahok sebagai Calon Wagub DKI saat itu merupakan "kekeliruan" langkah politik yang sangat besar," kata pengamat politik dari Univeritas Indonesia (UI) Muhammad Nasih di akun Facebook-nya.
Kata Nasih, pilihan Prabowo ini sekedar langkah politis untuk mendapatkan dukungan dari kalangan suku Ahok. Dan ternyata kalkulasi Prabowo ini salah.
"Ini menambah kerugian politiknya. Karena itu, dalam berpolitik, jangan terlalu berpikir untuk keuntungan diri sendiri. Situasi politik bisa berbalik dengan cepat," paparnya.
"Dengan menggunakan teori ashabiyah Ibnu Khaldun, langkah politik Prabowo menjadikan Ahok sebagai Calon Wagub DKI saat itu merupakan "kekeliruan" langkah politik yang sangat besar," kata pengamat politik dari Univeritas Indonesia (UI) Muhammad Nasih di akun Facebook-nya.
Kata Nasih, pilihan Prabowo ini sekedar langkah politis untuk mendapatkan dukungan dari kalangan suku Ahok. Dan ternyata kalkulasi Prabowo ini salah.
"Ini menambah kerugian politiknya. Karena itu, dalam berpolitik, jangan terlalu berpikir untuk keuntungan diri sendiri. Situasi politik bisa berbalik dengan cepat," paparnya.
Sebagaimana diketahui, Ahok menyatakan mundur dari Partai Gerindra karena tidak sepakat sikap partai yang didirikan Prabowo itu mendukung Pilkada melalui DPRD.
"Bagi saya Partai Gerindra sudah tidak sesuai dengan perjuangan saya untuk memberikan rakyat pilihan terbaik," kata dia.
Mantan anggota DPR RI tersebut menambahkan, jika kepala daerah dipilih oleh DPRD, maka tak mungkin ia bisa menjadi wagub seperti saat ini. Sebab, komposisi Gerindra di DPRD DKI Jakarta, saat ia maju dalam Pilgub DKI, sangat kecil.
"Logikanya kalau pake DPRD, Foke (Fauzi Bowo) yang terpilih. Karena hampir semua partai mendukung beliau. Gerindra pada waktu itu hanya memiliki enam kursi di DPRD," katanya
SUMBER: http://www.publicapos.com/nasional/2...kulasi-politik
salammewek
Dikutip dari: http://adf.ly/uAL44


